12 (18+++)

21K 308 1
                                    

!!!WARNING 18++!!!

Satu Minggu pun berlalu, perkemhana itupun selesai. Para siswa siswi kembali ke rumahnya masing-masing, selama seminggu pasca perkemahan mereka di liburkan untuk istirahat.

Selama 3 hari El, Reva, Cira dan Dira istirahat, namun hari ke 4 ini mereka memutuskan untuk pergi keluar sekedar menyegarkan mata.

Kini mereka sudah berkumpul disebuah  mall dimana mereka sibuk mencari game yang bisa di mainkan oleh mereka di rumah El nanti.

Yap, mereka berencana untuk menginap hari ini di rumah El. Setelah mereka menemukannya, mereka pun beranjak pulang menuju rumah El.

Setibanya di rumah mereka sibuk bermain sambil menunggu pesanan makanan mereka, hingga makanan pun tiba.

Mereka mulai memakan makanan itu bersama hingga habis, El yang kepedasan dengan cepat menyambar sebuah botol yang tak jauh dari Cira lalu meminumnya.

"EL, JANGAN DI MINUM," teriak Cira.

"Apaan sih ah, gua kepedesan anj," ujarnya lalu menegak setengah dari botol itu lalu mengembalikannya pada Cira.

Cira yang melihat itu hanya tercengang, tak lama Dira meminum air itu juga karena kepedasan hingga habis.

Cira yang panik pun menghentikan permainan ini, ia pun memilih menarik Dira ke kamar tamu yang ada di samping kamar El.

"Rev mending kabur deh, hati-hati di makan predator baru bangun," ujar Cira lalu pergi.

"Hah?" Reva bingung, lalu menatap El.

El hanya mengacuhkan ucapan Cira, ia pun membereskan semuanya lalu mengajak Reva sekedar berbaring sambil berbincang ringan.

Tak lama ia merasakan panas yang hebat di tubuhnya, ia dengan gelisah mengepakkan bajunya untuk merasakan dingin namun tak berhasil. Ia mengecek AC yang rupanya udah cukup dingin namun ia merasa begitu panas.

"Kenapa by?" Reva bertanya dengan bingung.

El mengalihkan pandangannya pada Reva, ia menatap dalam mata itu dan mulai mendekati Reva.

"P-panas," ucapnya.

"Panas? Kenapa?" Reva bertanya memastikan.

"Panashh ughh," keluhnya.

"Iya kenapa toh ah,"ujarnya kesal.

Tak menunggu lama, El seketika mencium bibirnya. El menciumnya begitu dalam, ia menekan tengkuk Reva dan mulai melumatnya perlahan namun pasti.

"Eemmpphhh," ucapan Reva tertahan oleh lumayan El.

El dengan sengaja meremas pantat Reva dengan kuat hingga Reva membuka mulutnya, ia pun tak membuang kesempatan yang ada, dengan cepat ia melesakkan lidahnya dan kembali melumat bibir Reva.

Perlahan namun pasti, Reva sudah tak bisa melawan. Ia pun membalas lumatan panas itu yang semakin menuntut.

"Eunghhh," lenguh Reva ketika El mulai menciumi bawah telinganya hingga tengkuknya.

El kembali menciumi tengkuk juga leher Reva dan berakhir meninggalkan tanda kemerahan di sana.

El menjatuhkan Reva di kasurnya, ia mulai menindih tubuh itu dan dengan perlahan membuka baju Reva.

Setelah terlepas, El menciumi bahu Reva lalu turun sambil melepas bra yang masih melekat.

El menatap Reva dengan berbinar, ia pun kembali menciumi bahu hingga dadanya. Dengan perlahan, El mengelus lembut payudara kiri Reva lalu meremasnya dengan lembut.

"Eumhh shhh," lenguh Reva sambil menutup matanya.

El kembali meremasnya sambil di jilatinya payudara itu beserta nipplenya. Ia menjilat nipplenya memutar lalu menggigit perlahan.

"Arghh eungh Elhh," lenguhnya lagi.

Kemudian El menyesap nipple itu bergantian. Sambil tetap tangan kirinya meremas dan mulutnya menyesap. Tangan kanannya mengelus perut Reva perlahan.

"Eumhnn shh E Elhh ahh," desahnya.

El perlahan menciumi perut Reva hingga pinggang Reva, dengan perlahan El menarik lepas celana juga cd-nya Reva.

El dengan cepat melebarkan kaki Reva, lalu ia pun menundukkan kepalanya lalu menghirup aromamya sebentar lalu mencium vagina Reva berkali-kali.

"Ahhh shhh elhh eungh," desahnya Reva.

El kembali mencium di tambah dengan menjilat vaginanya.

"ARGHH fuckhh eeunghhh byhh," desahnya kencang.

El yang mendengar desahan Reva semakin semangat ia pun mulai memasukan satu jarinya sambil menjilati vagina Reva.

"A-ahhh sshh b byhh a apa itu eungh," ucapnya sambil mendesah.

Reva merasa begitu nikmat di selangkangannya, ia mengapit kepala El dengan pahanya.

"Shhh eumhh ahhh," desahnya lagi.

El kini menambahkan satu jarinya lagi memasuki lubang vagina Reva.

"Ahhh byhh u udah s sakit ahhh," desahnya.

El mulai memaju mundurkan jarinya dengan perlahan sambil menjilati klitnya.

"Ahhh shh ahh yah babyy," desahny.

El mendongak, mendekati wajah Reva lalu menciumnya sebentar. El pun kembali mengocokan jarinya di dalam vagina itu dengan cepat.

"Ahhh byhh ahh shh eunghh ahh babyyh," desah Reva sambil meremas kuat bahu El.

"Haahh yeshh baby?" El menatap dengan sayu.

"Shhh ahh more engh," desahnya.

El pun memperkuat kocokannya hingga tak lama Reva mengejang dan akhirnya pelepasan.

"AHHHHH DADHH," desah Reva kencang.

Reva terkulai lemas, menatap El yang menatapnya dengan lapar. Reva menatap mata El dengan baik, ia tau El masih belum puas.

Dengan beristirahat sejenak, Reva menarik El hingga ia terjatuh di sampingnya lalu ia menindi El.

"My turn baby eunhh," ujarnya.

_________________________________________
Thanks for reading

sweet womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang