15. Tempo Gelato

297 4 0
                                    

" Udah siap cantik? " tanya Romi tak kala aku baru keluar dari walking closet dan membuka pintu geser.

" udah. Kamu udah siap?  " tanya ku balik pada dirinya.

Bisa ku lihat kini dirinya memakai kaos berwarna merah maroon berlengan pendek yang di padukan dengan celana jeans hitam yang membuatnya terlihat tampan. Aku benar - benar menyukai damage yang bisa di lihat di diri Romi jika dirinya hanya memakai kaos dan celana jeans.

" udah. " sahutnya singkat seraya melangkah mendekati ku. Dan membuat ku terdiam di depan pintu walking closet menunggu dirinya.

" Kenapa?  " tanya ku bingung. Tak mengerti dengan dirinya yang tiba - tiba saja berjalan mendekati ku dengan diam nya ini.

" cantik banget kamu. " ucap nya sembari mengecup kening ku lembut dan membuat ku akhirnya mau tak mau tertawa dengan sikapnya yang tiba - tiba ini.

" aneh kamu tuh. Tiba - tiba bilang aku cantik. Kenapa gitu? " ujar ku di sela tawa yang di sebabkan oleh dirinya.

Walau pun aku tertawa dengan ucapannya yang ku anggap gombal ini. Ucapannya manis dari Romi berhasil membuat aku merona malu. Dengan ribuan kupu - kupu yang ku rasa beterbangan di dalam perut ku.

" Gak tiba - tiba juga sih. Tapi aku seneng liat kamu di sini. Selama kamu di sini kamu benar - benar menikmati suasana di sini dan aku merasa gak rugi membuang semua uang ku untuk ini. Dan kamu makin canti kalau sesenang ini. " sahut Romi memandang ku.

Dengan aku yang saat ini memakai celana jeans biru panjang dan tanktop hitam serta jaket jeans yang melekat pas di tubuh ku. Sebenarnya aku merasa aku hanya memakai pakaian biasa saja. Tapi karena ucapan Romi barusan berhasil membuat ku merasa benar - bebar cantik saat ini.

*****

" kita sarapan dulu ya Fell, baru berangkat ke Tempo Gelato. Sekalian kita keliling candi hari ini. " Ucap Romi saat aku baru saja memakai lipstick berwarna pink di bibir ku sembari menghadap jendela.

" kita langsung pergi kan? Langsung bawa tas aja ya. " ujar ku pada Romi dan memandang dirinya lewat kaca di hadapan ku.

" boleh. Langsung aja. Biar langsung kita kunci kamarnya. " sahut Romi mengangguk. Mengiyakan pertanyaan ku ini.

Aku pun sesegera mungkin membereskan persiapan ku ini. Tak lupa topi baseball milik Romi yang ku pinjam. Dan setelah memastikan persiapan aku dan Romi sudah selesai, kami berdua pun keluar dari kamar.

Menuju ke arah restoran dan bar yang berada tak jauh dari kamar kami berdua. Bar dan Restoran VIP bisa ku bilang karena hanya penghuni lantai ini yang bisa mendapat pelayanan di sini.

Aku berjalan beriringan bersama dengan Romi. Dan ku lihat hanya dua meja yang terisi kali ini. Entah dari kamar yang mana mereka semua. Tapi yang bisa ku pastikan adalah mereka semua penghuni lantai tujuh ini.

" duduk di mana kita Rom? " Tanya ku melirik ke arah dirinya yang berjalan di samping ku dengan sebelah tangannya yang mengenggam tangan ku erat dan hangat.

" bebas. Atau kamu mau duduk di samping Jendela? Biar kita bisa menikmati suasana kota? " Tanya Romi.

Dan tentu saja membuat ku langsung mengangguk senang. Tentu saja aku mau. Siapa pun tak akan menolak sarapan dengan melihat pemandangan kota dari ketinggian. Yang bisa membuat ku memandang ke segala arah.

*****

" hati - hati bawa mobilnya ya ganteng. " ucap ku saat aku dan Romi baru memasuki mobil sewaan yang Romi sewa untuk keperluan kami di sini.

" siap, cantik. Hamba akan melaksanakan nya. " jawab Romi menundukkan tubuhnya seolah - olah memberi hormat pada ku. Dan ulahnya ini berhasil membuat ku tertawa.

SAUDARA TIRI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang