22. After Marriage

449 5 0
                                    

" Rom?  " panggil ku saat aku baru masuk ke kamar.

Ku lihat Romi tengah bertelanjang dada dan berbaring di ranjang dengan lengan yang berada di atas wajahnya. Aku pun berjalan mendekatinya dengan perlahan. Dan baru ku sadari jika dirinya sedang tertidur.

" Rom. " Panggil ku ulang pada dirinya sembari mengusap bahunya perlahan. Mencoba untuk membangunkannya walau aku sedikit tak tega.

Ku lihat Romi menggeliat dan mengerang pelan sebelum dirinya menurunkan lengannya dan membuka matanya seraya memandang ku. Romi pun menguap dan membuat ku terkekeh sembari terus mengusap bahu nya.

" hm? Kenapa sayang? " Tanya Romi dengan suara parau.

" capek ya? Aku mau nanya aja padahal, kamu mau makan siang atau enggak. Tapi kamu nya tidur. " jawab ku tersenyum.

Dan jawaban ku ini membuat Romi menghela nafas sambil bangun untuk mendudukan dirinya dan menghadap ku dengan jarak yang begitu dekat dengan tubuh ku. Aku pun tersenyum seraya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena tertidur.

" Gak capek sih. Tadi awalnya niat ku cuma mau rebahan aja sambil ngecek kerjaan. Tapi malah bablas ketiduran. " Sahutnya dan membuat ku tertawa.

Romi pun mulai mengikis jarak kami berdua dan menempelkan keningnya di bahu ku. Dengan ke dua belah tangannya yang mulai di lingkarkannya di pinggang ku.

" Kenapa kamu manggil aku sayang? " Tanya Romi dan membuat ku menggeleng.

" enggak. Aku baru selesai masak. Aku tadi mau manggil kamu buat makan siang." Jelas ku dan membuat Romi Mendongak dan memandang ku dengan tatapan bertanya.

" masak apa kamu? " Tanya Romi.

" Tumis Kangkung pake udang sama ayam goreng rempah aja sih. " jawab ku tersenyum dan membuat Romi sumringah.

" Aku mau cuci muka. " ucap Romi.

Sedetik kemudian Romi bergegas bangkit dari ranjang dan berlari ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Dan berhasil menerbitkan tawa geli di wajah ku karena perilakunya ini. Aku pun kembali berdiri dan berjalan keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan makan siang untuk kami berdua.

*****

" Rom. "

Panggil ku saat aku baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut ku yang masih agak basah dan menemukan dirinya tengah sibuk dengan handphone miliknya sembari duduk bersandar di kepala ranjang. Aku pun berjalan mendekat ke arah dirinya dengan perlahan.

" Hm? Kenapa sayang? " Tanya Romi memandang ku sebentar dan kembali sibuk dengan handphonenya.

" lagi ngapain? Sibuk? " tanya ku balik seraya duduk di samping dirinya dan ikut bersandar seperti dirinya.

" enggak kok. Cuma minta tolong Gerry untuk bantuin aku ngurus Perusahaan sama ngurus basement bawah. Aku mau cuti beberapa hari mulai besok. " jawab Romi merujuk kepada urusan mafia miliknya.

" kasian tahu Gerry kamu suruh buat gantiin kamu melulu. Dulu waktu kita ke Jogja juga kan kamu juga minta dia buat gantiin kamu kan. Waktu ngurusin Aku selama kamu balas mama juga Gerry juga kan yang turun tangan. " ucap ku tak nyaman.

Jujur saja aku tak nyaman Gerry selalu saja turun tangan saat Romi terfokus ke pada ku. Karena Gerry selalu menggantikan Romi jika Romi sedang dengan ku. Aku pun duduk di samping dirinya. Dan ucapan ku ini berhasil membuat Romi tersenyum.

" its ok sayang. Gerry gak keberatan. Justru Gerry yang minta aku untuk meliburkan diri beberapa hari dan bulan madu dengan mu. And you know what. Dia yang justru akan marah jika aku tak meliburkan diri ku. " Beritahu Romi dan membuat ku tertawa karenanya.

SAUDARA TIRI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang