20. Berkata Jujur

332 4 0
                                    

" Fel? Lagi apa cantik? " tanya Romi saat dirinya keluar kamar dan menemukan ku tengah berkutat di dapur sendirian.

" Udah bangun kamu? Aku lagi bikin sarapan. " jawab ku sembari menoleh ke arah dirinya sebentar dan kembali fokus pada sarapan yang tengah ku buat. Membuat Romi mulai berjalan ke arah dapur dan mendekati ku.

" bikin apa emang kamu? " Tanya nya lagi.

" Nasi goreng aja. Aku lagi pengen makan nasi goreng. Gak papa kan? Kamu makan aja kan? " jawab ku sekaligus menanyai dirinya tentang menu sarapan yang ku buat.

" hm. Ya gak papa. Aku makan apa yang kamu bikin. " jawab Romi membalas ucapan ku dan tak mempermasalahkannya.

" jadi kalau aku masak batu, kamu mau makan? " tanya ku lagi bercanda pada dirinya.

" ya kalau kamu tega nyuruh aku makan batu sih ya silahkan. " sahutnya dan berhasil membuat ku tertawa karena dirinya. Romi pun tak kuasa menyembunyikan tawanya.

" gila emang kamu tuh. " runtuk ku padanya di sela - sela tawa kami berdua.

" gila gila kayak gini yang jadi rumah kamu kan. " gumam Romi yang mau tak mau membuat ku mengangguk karena gumamannya ini.

*****

" kamu kenapa gak bangunin aku sih. Pas aku bangun, kamu udah gak ada di samping aku. Jadi aku keluar nyari kamu. " Ujar Romi sekali lagi sembari memeluk tubuh ku dari belakang.

" Kamu nyenyak gitu tidurnya. Gak enak aku bangunin. Jadi ku biarin aja dulu kamu tidur lagi. Nanti kalau sarapannya udah siap baru aku mau bangunin kamu rencananya. Tapi kamu nya udah bangun duluan nih. Mandi gih sana. Kan mau ngantor? " ujar ku membiarkan ulah Romi ini yang memeluk ku dan menempelkan dagunya di bahu ku.

" enggak deh. Aku pengen di rumah aja. Pengen istirahat sama kamu. " sahut Romi menggeleng. Menolak ucapan ku untuk menyuruhnya pergi ke kantor.

" nanti kalau di cari sama karyawan mu gimana? Kalau mereka butuh kamu di sana gimana? Penting nanti. " tanya ku dan membuat Romi menghendikkan bahunya tak perduli.

" biarin aja. Toh aku yang punya perusahaan. Aku bebas ngapain aja. Ada aja Gerry yang bisa handle semua di perusahaan. " ujar Romi terkesan tak perduli dan membuat ku terkekeh karena ucapannya ini.

" dasar, bos besar gak bener kamu tuh. Gimana Karyawan mu mau bener kalau bosnya begini. " gerutu ku dan tertawa bersama dengan Romi.

" gini gini, aku bos yang baik ke anak buah. Buktinya mereka bertahan tuh sama aku. " ujar Romi membela diri tak mau kalah dari ku.

" iya deh bos besar yang gak mau kalah. " ujar ku geleng - geleng kepala.

Tanpa terasa sudah setahun belakangan ini aku tinggal bersama Romi. Setelah kejadian buruk yang ku alami. Dan setelah kami berdua pergi berlibur ke Jogjakarta untuk menenangkan diri ku setelah semua kejadian itu. Bahkan aku dan Romi tidur satu ranjang. Dan selama ini pula, aku benar - benar bergantung pada Romi. Apalagi aku sudah tak punya siapa pun lagi di dunia ini selain Romi.

*****

" Fell. Ada yang mau aku omongin sama kamu. " ujar Romi serius saat kami sedang sarapan bersama.

" mau ngomongin apa? Kayaknya serius banget? " tanya ku penasaran dan bingung. Tak biasanya Romi seserius ini pada ku. Dan membuat ku was - was jujur saja.

" nanti deh setelah kita sarapan. Aku gak mau ganggu kamu sarapan. Nanti malah gak selesai sarapannya. " ujar Romi.

" gak mau sekarang aja Rom? Kalau emang penting, sekarang aja. Gak papa kok. " pertanyaan ku ini di balas dengan gelengan kepala oleh Romi.

SAUDARA TIRI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang