4. Ancient Doll

4.1K 179 2
                                        

Olivya dan Mad saling berpelukan satu sama lain. Mereka saling mengeratkan pelukan dan seakan tak ingin melepaskan. Allcy yang melihat kejadian di depannya pun merintikkan mata tanda bahagia.

Setelah penantian yang cukup lama akhirnya Mama dan Papanya bertemu. Tanti hentinya Allcy mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena telah pertemukan Olivia dengan Mad.

Adrian yang berdiri tidak jauh dari kakaknya pun kebingungan melihat Mommy nya berpelukan dengan seorang pria yang belum dia ketahui.

Apakah dia Daddy? batin Adrian.

Mad melepaskan pelukannya ia menatap wajah Olivya dengan sesakma. bibir mendarat ke dahi Olivya tanda sebagai memberikan sebuah ciuman setelah sekian lama berpisah.

"Mad, akhirnya.." gumam Olivya.

Mad menggangguk, ia begitu bahagia disaat melihat istri tercintanya ada di depan matanya.

"Mom?" panggil seorang anak laki-laki. Olivya menoleh kearah Adrian yang tadi memanggilnya.

Mad pun melihat kearah Adrian. Pria itu berjalan kearah Adrian. Mad hendak memeluk Adrian, namun anak itu menjauh, seakan tak ingin di peluk oleh Mad.

"Ian sayang, dia Daddy." ujar Olivya.

Adrian menatap kearah Olivya sekilas, setelah itu tatapannya kembali menatap kearah Mad. Cukup lama Mad dan Adrian saling bertatap mata, pada akhirnya, Adrian jatuh kedalam pelukan Mad.

"Daddy?" gumam Adrian di dalam pelukan Mad.

"Iya sayang, ini Daddy." balas Mad sambil mencium Adrian penuh dengan kasih sayang. Rindu yang selama ini ia pendam, akhirnya tersampaikan juga.

Mad melepaskan pelukannya. Ia memegang kedua lengan Adrian.

"Maafkan Daddy karena tidak berada di sampingmu saat kamu membutuhkan seorang sosok ayah." ujar Madrick pada putranya.

"Kenapa Daddy bekerja begitu lama? Mansion kita sudah besar, kita sudah kaya. Tapi, kenapa Daddy kerja terus?" tanya Adrian dengan polos.

Mad tersenyum. "Karena Daddy tidak ingin Adrian tumbuh menjadi seorang anak yang kurang mampu. Mangkanya Daddy kerja terus, supaya Adrian tidak merasa kesusahan."

"Ian tidak masalah kalo Ian jadi orang susah. Asalkan, Daddy, Mommy, dan Kak Allcy terus ada bersama."

Mad mencium pipi kanan putranya itu dengan gemas. "Daddy janji, setelah urusan kerja Daddy kelar semua, Daddy akan datang pulang dan terus bersama Mommy, Kak Allcy, dan Adrian."

Adrian mengangkat jari kelingkingnya. "Janji, Dad?" tanya Adrian.

"I promise, baby. Daddy akan selesaikan semuanya dengan cepat." balas Mad sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingkingnya kecil putranya.

Adrian tersenyum senang. Ia pun langsung menabrakkan tubuhnya kearah Mad. Madrick juga mengisyaratkan Allcy untuk bergabung dengan mereka. Allcy yang paham akan kode dari Mad, gadis itupun langsung memelukkan tubuh nya pada Mad dan Adrian.

Frans yang menyaksikan hal itu, turut merintikkan air mata. Usahanya untuk membantu Mad, tidaklah sia-sia. Kini, Mad dapat berjumpa dengan keluarga kecilnya walau dalam waktu singkat saja.

Erlinda Midleton-istri dari Frans Midleton, tersenyum haru. Hati lembutnya terasa tersentuh. Ia berjalan menuju Olivya yang berdiri tak jauh darinya. Erlin memegang telapak tangan Olivya.

"Thank you." ujar Olivya pada Erlin dengan tulus. Wanita itu sangat berterimakasih kepada keluarga Midleton yang telah mempertemukan dirinya dengan suami tercintanya.

DETECTIVE ADRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang