Elizabeth melangkah sepanjang koridor sekolah. Seperti biasanya, dia tetap menjadi sorotan mata seluruh siswa. Apa mungkin kulitnya yang terlalu putih?
Elizabeth menundukkan pandangannya. Ia tak memiliki cukup keberanian untuk mengangkat kepalanya dan menatap balik semua siswa disini. Saat ini ia datang lebih awal dari ketiga sahabatnya.
Brukkk
"Aww!" ringis Elizabeth dengan pelan saat ada seseorang yang menabrak dirinya.
"Hei, jalan pake mata bisa nggak?" bentak seorang gadis yang bertabrakan dengan dirinya.
"M-maaf, sekali lagi aku minta maaf." gumam Elizabeth dengan pandangan yang senantiasa menunduk.
"Lain kali gunakan mata untuk jalan, jangan nunduk terus."
Plakkk
"Aww.."
Elizabeth mengangkat pandangannya saat gadis di depannya ini meringis kesakitan. Dia melihat kota susu kosong yang di lemparkan seseorang kepada gadis didepannya ini.
"Bodoh! Jalan itu pakai kaki." ujar seorang gadis yang sudah berada di samping Elizabeth.
Kate. Gadis itu yang melempar kota susu kosong kearah gadis yang menabrak Elizabeth. Kate berniat membela Elizabeth yang memang tak salah.
"Dia jalan dengan pandangan menunduk, jadi kamu yang bodoh." balas gadis itu tidak terima.
"Berarti kamu lihat dia dong kalau jalan menunduk? Kenapa ga menghindar?" sembur Jenny yang sudah geram.
Gadis di depan Elizabeth ini menggeram kesal. Ia melangkah pergi dari hadapan Elizabeth.
"Kamu engga apa-apa kan?" tanya Allcy pada Elizabeth.
"Gapapa kok." balas Allcy.
"Ya sudah yuk, ke kelas." ajak Kate.
Mereka berempat pun berjalan beriringan menuju kelas. Pandangan tajam milik Jenny, membuat semua pasang mata siswa yang menatap kearahnya jadi takut. Siapa yang tak kenal Jenny. Seorang gadis dingin, irit bicara, dan sulit untuk didekati oleh lelaki.
Kate, gadis itu terkadang bergidik ngeri dengan Jenny jika sudah marah. Hanya Allcy yang berani dengan Jenny. Mereka bertiga adalah sahabat yang saling melengkapi satu sama lain. Dengan datangnya Elizabeth menjadi bagian dari persahabatan nya, semoga bisa juga saling melengkapi.
Saat sampai di depan kelas, Allcy menatap kelas yang masih kosong. Tidak ada satupun murid selain dia dan ketiga sahabatnya.
"Kenapa sepi?" tanya Elizabeth.
Mereka berempat menuju tempat duduknya masing.
"Hal yang biasa. Besok kan weekend, jadi kebanyakan murid memilik tidak masuk hari ini." balas Kate sambil mendaratkan bokongnya di kursi.
Elizabeth mengangguk paham. Ia melihat sekeliling ruang kelas. Tiba-tiba pikirannya tertuju pada ucapan Daddy nya. Ia berpikir bagaimana caranya bilang pada Allcy jika dia ingin sekali menginap dirumah gadis itu.
"Kamu ingin menginap di rumahku?" tanya Allcy. Kate, Jenny dan Elizabeth menoleh kearah Allcy.
Kate dan Jenny tidak kaget jika Allcy dapat membaca pikiran, tapi mereka bingung, dengan siapa Allcy bertanya. Kate dan Jenny mengikuti arah padangan mata Allcy yang menuju kearah Elizabeth.
Bagaimana dia tau? batin Elizabeth.
Allcy terkekeh. "Aku tau Elizabeth." sambungnya lagi.
Elizabeth tersenyum canggung. Ia malu. Kenapa bisa Allcy mengetahui isi pikirannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/334387360-288-k494590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DETECTIVE ADRIAN
Ação(Squel Dari Cerita My Dangerous Mafia) Announcement : DIHARAPKAN MEMBACA MY DANGEROUS MAFIA KESATU DAHULU AGAR MENGERTI ALUR CERITANYA !! Usaha Mad yang berhasil kabur dari jeratan hukum, membuat seluruh keluarga khawatir akan kondisi dan keberadaan...