10. Mad Come Home

2.9K 115 0
                                    

Setelah makan utama selesai, Olivya melarang mereka untuk beranjak dari tempat. Ia juga memerintahkan maid yang lain untuk membereskan semua sisa makan. Mereka berbincang-bincang di ruang makan sambil melemparkan candaan satu sama yang lain.

"Kate, dimana pacarmu?" tanya Olivya untuk menggoda anak itu.

"Hah? Aku tidak punya pacar, aunty. Apakah Allcy mengatakan kepada aunty kalau aku punya seorang pacar?" balas Kate.

"Tidak, Kate. Aku pikir kamu sudah punya pacar. Kamu cantik, masa iya tidak punya pacar."

"Masa sih tan aku cantik?" tanya Kate untuk memastikan.

Olivya mengangguk sambil tersenyum.

"HAHHHH, GUYS, AKU CANTIK MMPH–" Jenny menutup mulut sahabatnya ini saat berteriak cukup kencang, yang membuat seluruh orang kaget.

Mereka semua tertawa saat melihat Kate yang berteriak karena baru saja dipuji cantik.

"Apa sih, Jen? Kamu ga suka kalau aku dipuji cantik? Kamu iri ya?" tanya Kate dengan nada mengejek yang dibuat-buat olehnya.

"Kak Kate engga cantik. Kalau cantik, berarti kak Kate punya pacar." seru Adrian.

Kate merubah wajahnya menjadi cemberut. Semua tertawa saat mendengar ucapan dari Adrian.

"Kate ini anaknya ga pernah mau sama cowok." bisik Jenny pada Adrian.

"Apa maksudmu, heh?!" pekik Kate.

"Terus maunya sama siapa?" tanya Adrian.

"Dia itu lesby."

"Heii tidak!!"

"Apa itu lesby, kak?" tanya Adrian.

Semua orang hanya diam. Sepertinya Jenny salah ngomong didepan Adrian. Ternyata anak itu tidak tahu apa itu lesby. Dengan cepat Ia mengalihkan pembicaraan agar Adrian tidak menanyakan lagi soal apa itu lesby.

Tak lama kemudian, seorang chef datang dengan membawakan puding coklat dan puding mangga. Mereka semua senang saat melihat hidangan penutup ini. Begitu terlihat enak dan menggoda. Tak sabar rasanya untuk mencicipi puding tersebut.

Lalu seorang maid datang dengan membawa piring kecil sebagai tempat makan puding. Ia menaruh satu persatu piring kecil dihadapan semuanya. Puding yang memang sudah di potong, memudahkan mereka untuk mengambil bagian dari puding dengan mudah.

Ditambah fla putih yang menjadi pelengkap cita rasa dari puding.

"Hmm, sangat enak, Ma." ujar Allcy. Mereka semua menikmati hidangan penutup. Seperti biasa, Adrian selalu megotori area pipi nya dengan puding coklat.

Cling

Sebuah ponsel berbunyi. Memang sejak tadi tidak ada bunyi sebuah ponsel, namun kini salah dari mereka yang ponselnya berbunyi.

Elizabeth meminta maaf karena ia lupa untuk silence ponselnya. Olivya memaklumi hal itu, karena ia juga sangat menjaga kebersamaan tanpa ponsel. Ia juga mengizinkan Elizabeth untuk melihat notifikasi masuk. Siapa tahu, itu hal penting untuknya. Mengingat jika kedua orang tuanya berada diluar kota.

Elizabeth melihat notifikasi masuk dari seseorang yang ia kenal.

"Uncle, Mad." gumam Elizabeth yang dapat didengar oleh mereka.

Olivya yang mendengar pun terkejut. Pasal nya ia tahu, jika Mad memang berada di castle milik orang tua Elizabeth.

"Ada apa dengan dia?" tanya Olivya dengan khawatir.

×××

Seorang pria baru saja keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada dan balutan handuk dibawahnya. Ia berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil sebuah kaos hitam dan juga celana hitamnya.

DETECTIVE ADRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang