Allcy baru saja usai menelpon Mama nya untuk meminta izin jika dia akan pulang lambat. Selain itu, ia juga meminta izin agar diperbolehkan sahabat-sahabatnya ini menginap dirumah. Allcy, Elizabeth, Kate dan Jenny berjalan masuk kedalam mobil milik Jenny. Jenny sengaja menyetir mobil sendiri tanpa menyuruh sopirnya.
Elizabeth juga sudah menelpon sopirnya agar datang ke sekolah dengan membawa pakaian ganti Elizabeth untuk menginap dirumah Allcy. Elizabeth juga tak lupa memberikan tas sekolahnya kepada sopirnya dan ia membawa tas yang berisi pakaian ganti yang dibawakan oleh sopirnya.
Allcy duduk didepan, disebelah kursi sopir. Sedangkan, Elizabeth dan Kate duduk dibelakang. Jenny memutar musik untuk menghilangkan kesunyian.
"El, kenapa kamu tidak beli saja pakaian baru di mall nanti? Biar sopirmu tidak perlu membawakan baju ganti mu." tanya Kate yang berada di samping Elizabeth.
Elizabeth tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, Daddy tidak memberikan aku izin."
Kate mengerutkan alisnya tanda bingung. "Kenapa? Kamu kan orang kaya."
"Di Keluarga kami, ada beberapa peraturan yang tidak bisa aku langgar. Jika pun aku menginginkan untuk melanggar peraturan itu, harus terdapat izin terlebih dahulu dari Daddy." balas Elizabeth.
"Kenapa bisa begitu, ya?" tanya Kate dengan bingung.
"Kate, dia keturunan kerajaan. Hal seperti itu sangat wajar sekali. Setiap kerajaan pasti memiliki peraturan yang wajib dipatuhi oleh seluruh anggota keluarganya." sahut Allcy.
Kate mengangguk paham. Apa yang dikatakan Allcy ini memang benar. Ia pernah menonton sebuah film fantasi yang menceritakan tentang keluarga kerajaan. Benar, setiap kerajaan pasti punya peraturan tersendiri.
Setelah itu, suasana menjadi hening. Hanya terdengar musik radio yang diputar oleh Jenny. Elizabeth menatap jalanan yang belum pernah ia lihat sama sekali. Dirinya belum pernah jalan-jalan bersama keluarga nya untuk sekedar belanja di Mall. Daddy nya itu tidak ingin jika keluarga kecilnya ini dikenali oleh banyak orang. itulah sebabnya castle Elizabeth berada jauh dari pemukiman warga.
Berada di tengah-tengah hutan, tidak ada sapaan tetangga saat berpapasan, dan tidak ada rumah satupun yang berada disana. Jika boleh jujur, Elizabeth memilih menjadi orang biasa agar bisa bergaul dengan banyak orang, daripada menjadi seorang keturunan kerajaan yang tidak bisa bebas seperti orang pada umumnya.
Mobil melaju cukup kencang. Allcy dan Kate sudah terbiasa jika di setir oleh Jenny. Mereka tahu betul bagaimana Jenny. Dia adalah sosok gadis yang terbilang kurang sabar. Elizabeth yang belum terbiasa, ia berpegangan kuat pada jok mobil. Ia sesekali menutup mata saat Jenny menyalip mobil yang berada di depannya.
"Jenny berhati-hati lah, kasihan Elizabeth yang belum terbiasa." ucap Kate saat melihat Elizabeth menahan ketakutan.
Jenny tertawa pelan. Elizabeth yang belum pernah melihat Jenny tertawa pun terkejut. Jika selama ini ia hanya melihat sosok Jenny yang jarang sekali ngomong, kini ia melihat Jenny sedang tertawa pelan.
"Maka dari itu, akan aku buat terbiasa." balas Jenny.
Elizabeth tak percaya dengan balasan Jenny. Jika yang lain akan memelankan laju mobilnya, berbanding balik dengan Jenny yang justru makin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Baru hari ini aku melihatmu tertawa Jenny." ucap Elizabeth.
"Dia emang jarang tertawa didepan publik. Tapi ia akan tertawa jika bersama orang terdekat." sahut Kate.
Elizabeth tersenyum. Jika Jenny sudah berani tertawa didepannya, maka Jenny sudah menganggap dirinya sebagai orang terdekatnya.
Elizabeth POV On
KAMU SEDANG MEMBACA
DETECTIVE ADRIAN
Acción(Squel Dari Cerita My Dangerous Mafia) Announcement : DIHARAPKAN MEMBACA MY DANGEROUS MAFIA KESATU DAHULU AGAR MENGERTI ALUR CERITANYA !! Usaha Mad yang berhasil kabur dari jeratan hukum, membuat seluruh keluarga khawatir akan kondisi dan keberadaan...