Ten

2.4K 177 10
                                    

San yang lebih dulu membuka mata senyuman lebar terukir di bibir nya saat melihat Wooyoung juga Jongho yang masih terlelap dengan posisi saling berpelukan rasanya San ingin mengucap banyak rasa syukur karna memiliki dua orang untuk ia jaga.
Tidak ingin mengganggu kedua nya San memilih mandi lalu memesan makanan menggunakan layanan kamar, San mengalihkan pandangan nya saat melihat Wooyoung yang bangun lebih dulu lalu di susul Jongho.

"Bundaaa Jongho kantuk"

"Bunda juga bobo lagi saja ya"

San hanya tertawa melihat tingkah kedua nya yang berpelukan lebih erat dan memejamkan mata kembali.

"Apa kalian akan biarkan  ayah kesepian disini?"

Wooyoung juga Jongho langsung membuka mata dan melihat ke arah San yang duduk di pinggir ranjang.

"Ayah tidak ajak
Sana huch hucch"

Wooyoung hanya bisa tertawa melihat tingkah Jongho yang mengibaskan tangan seakan mengusir San pergi.

"Awas ya ayah tidak akan mengajak mu jalan-jalan nanti

Ayah hanya akan mengajak bunda"

Dengan tingkah jahil nya San hanya memeluk Wooyoung dan melepaskan Jongho sontak hal itu membuat Jongho mengerucutkan bibir nya.

"Jangan usil jika sudah menangis kau juga yang repot"

San tidak mendengar kan dan semakin memeluk Wooyoung yang semakin kesal pada ayah nya.

"Huwaaaa ayah nakal"

Kan benar saja Jongho langsung menangis dengan keras bahkan menyembunyikan wajah nya di bantal selagi menangis.

"Kan sudah aku bilang jangan usil
Sana kau yang tenangkan Jongho"

Wooyoung melepaskan tangan San lalu turun dari ranjang dan memilih pergi ke kamar mandi.

Wooyoung sedang menyiapkan sarapan setelah memesan dari layanan kamar hotel yang mereka tempati semetara San sedang sibuk memandikan Jongho juga memakaikan nya baju sebagai hukuman karna sudah mengganggu Jongho.

"Sudah tampan jagoan bunda, sarapan dulu ya
Mana cium dulu"

Dengan senang hati Jongho mencium pipi Wooyoung dan Wooyoung yang menciumi seluruh wajah Jongho membuat anak itu tertawa karna nya.

"Lalu ayah tidak ada yang mencium hm?"

"Nda ayah bau"

-------

"Nah nanti bunda dan ayah jemput Jongho
Ingat tunggu dulu sebelum bunda atau ayah datang"

"Ciap bunda"

Wooyoung tertawa melihat Jongho membuat pose seperti hormat.

"Sini cium bunda dulu"

Wooyoung mencium kedua pipi Jongho lalu memeluknya sesaat, Wooyoung tersenyum selagi melambaikan tangan saat Jongho masuk ke dalam kelas nya.
Setelah memastikan Jongho duduk dan di temani Yeosang juga Keeho, Wooyoung meninggalkan area sekolah dan masuk ke dalam mobil di mana San menunggu nya sejak tadi.

"Kita pulang?"

"Tentu saja sayang kita ini pengantin baru
Apa kau kira aku akan menghabiskan waktu ku di kantor?"

Wooyoung tidak bisa tidak bersemu mendengar panggilan baru San untuknya tapi pada kenyataannya mereka memang sudah menikah saat ini.

"Selagi Jongho ada di sekolah kita menghabiskan waktu berdua"

Bohong jika Wooyoung tidak tau apa yang San maksud kan menghabiskan waktu berdua dengan nya, entah kenapa hanya dengan memikirkan nya membuat seluruh tubuh Wooyoung terasa panas.

"Sayang apa kau akan diam saja?"

Lihatlah bahkan dirinya tidak sadar jika kedua nya sudah sampai di depan rumah San, melihat San yang sudah membukakan pintu mobil membuat Wooyoung langsung keluar dari mobil dan masuk lebih dulu.

"Sayang tunggu aku"

San benar-benar tidak tahan melihat tingkah istri nya yang menjadi pemalu seperti itu,  dengan langkah cepat San segera menyusul Wooyoung.

"Akhh San!"

Hampir saja Wooyoung mengumpat karna San secara tiba-tiba menggendong tubuh nya dengan bridal style dan berjalan ke arah kamar milik San.

"Kau tidak akan melarikan diri bukan?"

"T-tentu saja tidak aku hanya ingin minum saja"

Wooyoung benar-benar tidak bisa menatap San saat ini karna rasanya malu sekali jika harus bertatapan dengan pria yang sudsh berstatus sebagai suami nya itu.

Perlahan San menurunkan tubuh Wooyoung di atas ranjang miliknya, entah kenapa tubuh Wooyoung secara otomatis mengikuti setiap pergerakan San yang saat ini berada di atas dengan mengukung tubuh nya.

"Apa kau sudah punya rencana kemana pergi honeymoon kita?"

"Honeymoon? Tapi bagaimana dengan Jongho?"

"Kita bisa menitipkan nya pada ayah dan ibu mu beberapa hari kan?"

"Apa itu ide yang bagus?
Kenapa kita tidak ajak Jongho juga?"

San mengerucut kan bibir nya mendengar usulan Wooyoung pada nya.

"Ayolah sayang ini honeymoon kita kenapa Jongho harus ikut juga"

Wooyoung hanya tertawa melihat San merengek selagi memeluk tubuh nya.

"Ya kan aku hanya mengusulkan saja
Lagipula bagaimana cara membujuk Jongho agar tidak ikut dengan kita berdua ahh San"

Wooyoung menutupi mulut nya yang secara tidak sengaja mengeluarkan desahan, bukan salah Wooyoung karna San secara tiba-tiba menggigit dan menghisap leher nya hingga meninggalkan bekas kemerahan.

"Aku suka suaramu"

"Ish diamlah"

"Kenapa aku harus diam aku sedang mengambil jatah dari istri ku kan?"

Kedua mata mereka saling bertemu San seakan meminta ijin untuk menyentuh Wooyoung lebih lanjut dan tanpa sadar Wooyoung menganggukan kepala nya.
Melihat sinyal yang di berikan Wooyoung membuat San tidak ragu lagi untuk menyentuh Wooyoung.

San mempertemukan bibir kedua berawal dari kecupan yang lembut San lebih dulu memulai melumat bibir Wooyoung perlahan.

"Eunghh"

Lenguhan keluar dari bibir Wooyoung karna San terus menginvasi bibir nya dengan lumatan, Wooyoung berusaha mengimbangin San yang terus menghisap bibir nya.
Wooyoung membuka celah bibir nya saat merasakan lidah San yang menerobos masuk ke dalam mulutnya, lidah kedua nya saling membelit seakan tidak ingin kalah satu sama lain.

"You look beautiful"

"Sanhh"

Wooyoung mendongakkan kepala nya saat merasakan bibir San yang menelusuri leher nya dan sesekali meninggalkan bekas kemerahan di leher nya.

"Wooyoung can i?"

"I'm all your San"





Silahkan di lanjut masing-masing
Aku tidak sanggup

Boss and I - WooSan / SanWooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang