QUEEN OF ZAIRENTH : ⁰²

11.9K 1.3K 95
                                    

Go out and fight?

°°°

          RAIHAN terbangun setelah mendengar suara berisik dari sekitar tempat dirinya tidur. Sebelum seluruh nyawa terkumpul, Raihan sudahlah sadar bahwa ia tak mempunyai teman dekat hingga bisa tidur bersamanya. Maka dari itu ia membuka mata dengan cepat dan menatap bingung akan adanya dua sosok remaja berpakaian khas anak motor duduk dilantai tanpa alas dengan adanya catur di ditengah mereka.

YES! GUE MENANG! LO KALAH CEL!” Seru remaja bersurai madu. Sosok remaja lainnya dengan alis camar yang terlihat menukik tak suka sebab kalah memandang sinis sang kawan yang masih berseru senang tak tersadar bahwa mereka sedang berada di rumah sakit.

“Licik Lo, Hega!”

Hega, remaja bersurai madu itu tersenyum mengejek, setelahnya duduk seraya meneguk soda yang tadi dia ambil dari kantung kresek yang mereka bawa. “Kapan Renjun sadar? Gue mau jenguk Karina, nih.” Lanjut nya malas seraya memainkan ponsel.

Raihan mendengar nama itu. Hega dan Renjun. Dua tokoh yang ada dalam novel yang ia baca tadi. Menatap nuansa di sekelilingnya, berwarna putih dengan aroma obat-obatan memenuhi rongga. Menunduk dan melihat tangan kirinya tertancap Infus. Raihan bukan orang bodoh, meskipun tak masuk ke logika, tetapi Raihan bisa mengambil cerita bahwa ia masuk ke dalam alur novel. Menjadi sosok Renjun si lemah yang malang.

“Sabar, Ga. Gue juga pengin jenguk Karina. Kasihan Jefri, tunangannya udah gak perawan gara-gara tuh bocah manja.”

“—Kalau mau pergi, pergi aja kali. Gue bisa sendiri”

“ANYING!” keduanya serempak kaget dan menoleh ke arah ranjang. Memandang tak percaya pada Rai—Renjun yang sudah duduk bersandar dan menatap keduanya dingin. “Apa? Mau ngomong apa lo pada?” Ucap Renjun datar.

Hega yang sudah tersadar dari kaget pun mendekati sang sahabat, memeriksa keadaan Renjun dengan tampang tak berdosa setelah menuturkan kata-kata benci untuk sosok Renjun. “Kamu gak papa? Ada yang sakit? Mau aku panggil—”

“Masih ada muka Lo setelah caci gue tadi? Gue dengar semuanya. Sekarang lo pergi. Gue pengin sendiri.”

Sesungguhnya Raihan masihlah kesal akan tokoh Hega dan juga anggota inti Zairenth gang, Makanya ia berucap sangat datar dan dingin, jauh dari watak asli Renjun. Biarlah, Raihan tak perduli. Ia teramat kesal juga bingung setelah menyadari bahwa dirinya sedang tak bermimpi sekarang. Mencubit tangan kanan dan rasa nyeri langsung menyetrum bak listrik. “Gue gak mimpi,” Batinnya berkata.

Raihan menghela nafas panjang. Menatap Hega yang termangu ditempat menatap nya tak berkedip, “Kamu bilang apa tadi?”

Raihan yakin, Tokoh yang baru saja berucap memang seorang Laksana Hega Abimana, si remaja tan skin bersurai madu yang selalu menjadikan Renjun objek keusilannya. Manik nya bergeser pada remaja alis camar, tak menjawab pertanyaan Hega, Raihan memperhatikan remaja itu, mencoba mengingat nama yang ada dalam novel.

“Lo—Siapa? Gue lupa deh nama lo,”

Dapat Raihan lihat manik tak percaya sang remaja, bukan hanya dia tapi Hega juga. “Seriously? You don't know my name or you lost your memory, babe?” Raihan memutar bola matanya, tanpa remaja sok Inggris mengucap nama, ia akhirnya tau siapa sosok itu.

Queen of Zairenth || RENJUN HAREM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang