QUEEN OF ZAIRENTH : ⁰⁵

9.4K 1.2K 72
                                    

Home

°°°

          RAIHAN Merasa terusik dengan suara yang terdengar seperti sedang memasak dari arah luar kamar. Masih merasa sangat mengantuk, Raihan tak perduli dan mencoba kembali tertidur, Akan tetapi suara berisik itu semakin menjadi disertai umpatan kasar yang berhasil menarik amarahnya.

Dengan amarah yang memuncak sebab tidurnya di ganggu, Raihan berjalan tanpa perduli dengan penampilan nya. Pria dewasa yang terjebak di tokoh remaja itu terlihat begitu menggemaskan dengan piyama tidur berwarna putih bergaris Hitam panjang, Jangan lupakan Surainya yang berantakan seperti singa, di dukung pula dengan ekspresi Garang yang jatuh nya menggemaskan.

“BANGSAT! NGAPAIN LO!” Umpat Raihan kala sampai di dapur, mendapati sosok remaja tampan bersurai madu yang menampar dirinya semalam, siapa lagi jika bukan Laksana Hega Abimana.

Hega membalikkan badannya dengan ekspresi terkejut sebab seruan Raihan yang mengejutkan dirinya, Ekspresi kaget itu seketika berubah dengan senyuman lebar menarik amarah Raihan semakin memuncak. “Hehe... Pagi, Ren. Aku mau buatin kamu sarapan”

Raihan berdecak sebal, ia bersedekap dada, melirik ke belakang tubuh hega yang sedang membuat roti bakar, “Ngemis?”

Hega mengernyit bingung, “Ngemis? Maksudnya?” Bukan seperti ini tanggapan Renjun bila dirinya datang dan membuatkan remaja manis itu sarapan. Biasanya Renjun akan tertawa dan membantunya memasak sebab Hega tak bisa memasak, walaupun hanya membuat Roti bakar.

Raihan tertawa sarkas, “Lo ngemis ke apartemen gue? Udah gak ada uang Lo?” Ejeknya yang membuat Hega mengeram marah, namun sebisa mungkin Hega tahan agar kejadian yang semalam tak kembali terulang. Sesungguhnya apa yang Hega lakukan sekarang untuk menembus rasa bersalahnya setelah menampar si manis.

Berdecih melihat respon Hega yang menutup mata agar amarahnya tak meledak, Raihan mendekat lalu mematikan Kompornya. “Gak usah sok baik, deh. Masak ajak gak bisa tapi sok-sok’an. Mending sekarang Lo pergi”

“Kamu ngusir aku? Aku berniat baik Ren!” Hega tersindir dengan ucapan Renjun. Menatap tajam manik Renjun yang membalasnya tak kalah tajam. “Berniat baik untuk membakar apartemen gue mungkin itu maksud lo”

Hega mengeram marah, kepalan tangannya tertahan di sisi tubuh, “Kamu—arghh!” Raihan tertawa melihat betapa frustasi nya Hega karena dirinya. Cukup puas menikmati wajah yang menahan amarah itu.

“Kamu kenapa sih?!”

“Apanya yang kenapa? Gue baik-baik aja. Lo yang kenapa?” balik Raihan yang membuat Hega mengusap wajahnya kasar. Memainkan lidahnya ke dinding pipi dalam lalu berjalan ke ruang tengah, disusul Raihan yang berdecak sebal karena si Tan tak kunjung pergi dari rumahnya.

“Kamu berubah, Ren! Semenjak bangun kamu berubah!”

Raihan hanya terdiam, Terlampau malas untuk menjawab karena jika di jelaskan pun percuma, Hega tak akan percaya bahwa sosok yang di hadapannya bukanlah Renjun yang sebenarnya. Mungkin raganya memang renjun, tetapi jiwa nya bukan Renjun, melainkan Raihan.

Hega termenung, rasa frustasi akan sifat Renjun yang berbeda cukup membuatnya tertekan dan merasa kehilangan. Ingatan tentang Renjun seketika muncul, saat dimana dirinya datang tanpa berkata dan membuatkan nya sarapan, Meskipun tak layak Untuk di makan, tetapi renjun menghargai Hasil usahanya dengan Memakan masakan nya.

Queen of Zairenth || RENJUN HAREM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang