QUEEN OF ZAIRENTH : ¹⁹

5.5K 749 121
                                    

Perlahan terbongkar

°°°

“Kenapa kau ada di sini?”, Seorang gadis yang memakai topi hitam menggunakan kemeja hitam bersamaan dengan celana bahan berwarna senada itu berdecak kesal. Ia melangkah maju seraya mengeratkan buket bunga tulip dalam pelukan.

Langkah itu berhenti tepat di depan gundukan tanah yang telah di tata rapi dengan nisan berbentuk salib, tertera sebuah nama di sana, Nama sang pemilik Gundukan cantik namun menghantarkan rasa sendu juga rindu.

Gadis itu tersenyum tipis, berjongkok dan duduk di sisi makam, Menaruh buket bunga dibawah nisan, “Apakah salah aku bertemu dengan Pujaanku, Kakak?” Jawabnya tanpa menatap sosok lelaki berwajah tampan yang tadi memberi tanya.

“Kapan kau tiba ke Jakarta? Kenapa tak memberi tahu ku?”, Tanya pria yang di panggil ‘Kakak’, tadi. “Kemarin...”, Jawabnya, bersuara serak.

Keheningan kembali tercipta di lapangan luas nan hijau yang dipenuhi dengan makam yang di buat khusus untuk Agama Kristen. Dua sosok berbeda gender Dengan pakaian berwarna senada itu hanya diam seraya menatap makam yang kini telah menjadi Rumah terindah untuk sang pengisi.

Rasa sesak semakin bergemuruh muncul bersatu dalam dada, perasaan yang selama ini mereka tahan tak sanggup lagi untuk di tahan. Mereka butuh pelampiasan, Mereka butuh sosok yang telah membuat mereka seperti ini datang dan merengkuh tubuh yang sama-sama di buat sok kuat demi dia.

Tiga bulan telah berlalu, Bukan waktu yang sebentar, Awalnya mereka menyakini diri bahwa rasa sakit itu akan sembuh seiring berjalannya waktu, Akan tetapi, Agaknya Waktu tak mampu menyembuhkan luka ini. Mereka semakin sakit dan sesak, Perasaan rindu yang semakin menguat mengendalikan Pikiran rasional keduanya, Yang terkadang merebut kewarasan dan membuat mereka menjadi keras pada diri.

Haruskah mereka menyalahkan sosok yang kini telah tenang di alam sana? Haruskah mereka terus bertahan di dalam jurang kerinduan?

“Kau merindukannya, Kak?”, gadis itu kembali bertanya, dengan mata memerah menatap wajah Sang kakak. Mata indah itu tak terlihat karena tertutupi oleh kacamata hitamnya. Agaknya gadis ini mengerti, bahwa sang kakak tak ingin ada orang lain yang tau bahwa Dia sedang sedih.

“Bohong jika kakak mengatakan bahwa kakak tidak merindukan nya. Kakak... Semakin merindukannya, bahkan rasanya lebih kuat dari yang sebelumnya.” jawabnya dengan senyuman kecut.

Gadis itu juga tersenyum kecut, melirik Nisan salib dengan sendu namun kedua tangannya mengepal kuat, “Kenapa masih kakak tunda? Kenapa kakak tidak menyeret para bajingan itu ke kantor polisi?”

“Mereka masih anak remaja, Rein...”

Ya, gadis itu adalah Reina, gadis yang sering masuk ke dalam beberapa chapter. Reina, nama yang di maksudkan Raka untuk segera di temui oleh Renjun saat di cafe.

Dan lelaki yang sedang bersama dengan Reina adalah kakak tertuanya, Fauzan Raka derbata. Well, mereka adalah kakak adik, Raka adalah anak pertama sedangkan Reina adalah anak bungsu, dan anak tengah di antara mereka ialah...

“Farel? Lo ngapain di situ bang? Sejak kapan?”

...Farel. dia adalah anak tengah di antara Raka dan Reina, Remaja tampan yang juga berpakaian serba hitam namun menggunakan Jaket ANTAKA itu berdiri beberapa meter di belakang Raka, Remaja itu juga memakai kacamata hitam namun dapat Reina rasakan bahwa abang keduanya itu sedang menahan rasa sedih yang telah menguasai hati.

Raka menoleh, memberi kode melalui tangan agar Farel mendekat. Rumit memang, Mungkin tak akan ada yang menduga bahwa ketiganya terlibat dalam ikatan darah, Karena mereka memang begitu pandai dalam berakting.

Queen of Zairenth || RENJUN HAREM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang