QUEEN OF ZAIRENTH : ⁰³

9.9K 1.2K 50
                                    

runaway and disaster

°°°

       SESUAI dengan apa yang sudah Raihan rencana kan. Ia akan pergi, tak mendengarkan titah dokter untuk istirahat lebih lama hingga keadaan nya memulih. Raihan terlampau bosan berada di rumah sakit, apalagi setelah bertemu dengan tiga anggota inti Zairenth gang. Tokoh yang paling Raihan kesali ialah Hega. Tokoh itu yang memberikan tamparan untuk penyambutan serta bentakan kepada Renjun, tanpa perduli bahwa Renjun baru saja tersadar dari koma nya.

Pukul tiga subuh. Waktu yang tepat untuk pergi, Setelah memastikan bahwa koridor rumah sakit telah sepi dari aktivitas manusia, Raihan melepaskan infus yang tertancap. Tak mengganti pakaian, Raihan memakai jaket berbahan kain tipis berwarna biru muda yang sudah di pastikan milik Renjun. Mengganti sandal rumah sakit dengan sneaker putih-hitam dibawah ranjang dan tak lupa Raihan menutupi kepalanya dengan topi yang entah milik siapa tersimpan di atas lemari kecil.

Membalikkan badan nya dan manik rubah itu menyelusuri seisi ruangan, mencoba melihat apakah ada barang yang tertinggal. Setelah memastikan tak ada barang lagi, Raihan segera pergi meninggalkan ruangannya.

Waktu subuh seperti ini, pasti aktivitas para dokter juga suster yang sedang piket tak lagi bekerja. Raihan yakin mereka sudah tertidur atau sekedar mengistirahatkan tubuh mereka di ruangan masing-masing. Berjalan santai dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana rumah sakit. Terlihat santai meskipun nyatanya Raihan sedang berjaga, takut apabila ada seseorang yang memergoki dirinya.

Raihan ini memang wataknya keras kepala. Jadi jangan heran apabila dengan nekat ia kabur dari rumah sakit. Toh, rasa sakit yang Renjun terima tak ia rasakan, entah memang lukanya yang perlahan sembuh setelah dua Minggu lamanya atau memang Raihan sendiri yang kebal akan rasa sakit. Raihan tak perduli, yang ia inginkan ialah segera pulang ke apartemen Renjun.

Renjun itu seorang yatim-piatu. Sudah tak mempunyai keluarga atau bahkan saudara karena dia seorang anak tunggal. Dia hanya mempunyai keenam Sahabat tampan nya, yang kini mulai menjauh dan membenci sosok Renjun hanya karena sifat manja nya, sifat yang jauh berbeda dari lelaki pada umumnya.

Tersadar, Raihan mendecih. Terlampau muak akan sifat sok baik keenam pria itu. Setelah ini Raihan berjanji, ia akan membuat mereka menyesal karena salah menyalahkan orang semanis Renjun dan menghina sosok yang sekarang ia masuki raganya.

Terlalu sibuk pada pemikiran nya, Raihan tak sadar bahwa ada sepasang manik yang menatapnya tajam. Sosok itu datang dari arah berlawanan, berpapasan dengannya tapi Raihan tak sadar.

“Ren!?”

Raihan tak mendengar, langkahnya semakin laju menuju pintu keluar rumah sakit. Sosok itu mengejar, Setelah keluar dari pintu rumah sakit, larian nya terhenti, mengedarkan pandangan mencari sosok yang ia kenal. Sosok yang ingin ia temui sekarang meski sudah terlampau larut.

“Gue yakin tadi itu Renjun,” Gumamnya berbisik. Mencoba memastikan, sosok kekar tinggi ini berbalik, dengan berlari cepat menghasilkan derap langkah kaki yang membisikkan ditengah kesunyian subuh. Dengan pikiran berkecamuk ia langsung masuk dan yang ia temui adalah kekosongan dengan selang infus yang tergeletak menggantung dengan cairan yang masih ada, belum habis.

Ia menyentuh permukaan kasur putih itu, masih terasa hangat. Mencari ke kamar mandi, namun sosok ini sudah tak ada. “Sial! Tuh bocah manja ke mana!” Tanpa sadar ia berkata dengan nada sarkas yang menggema dalam ruangan.

Queen of Zairenth || RENJUN HAREM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang