QUEEN OF ZAIRENTH : ¹⁷

5.6K 810 26
                                    

Petunjuk

°°°

       GERAKAN cepat itu terlihat Begitu terburu-buru, Raihan terbangun dengan mimpi atau bisa di katakan sebuah memori yang membawanya sedikit menuju jalan untuk keluar.

Rian, Dia tau semuanya sekarang. Tanpa perduli dirinya hanya mencuci muka seraya bergosok Gigi dan menggunakan Style yang sama seperti semalam dirinya bertemu dengan Raka.

Raihan tak perduli, Ia hanya ingin bertemu dengan jendral, marcell dan farel, tiga oknum yang jelas tau Bagaimana cerita masa lalu dirinya yang sebenarnya.

Sudah cukup Raihan dibuat pusing akan teka-teki tak berujung, Ia ingat Bahwa Ternyata Jendral adalah adik angkatnya, adik yang sudah membunuh Ayahnya dan Sang ibu yang berkhianat dengan Ayahnya.

Entah memang perasaan Renjun yang tersampaikan pada hati atau bagaimana, Raihan meneteskan air mata. Saat jawaban atas Siapa sosok kakak yang dimaksudkan terjawab, Raihan dibuat sedih dan hancur sehancurnya.

Rian, Sosok kakak yang begitu menyayangi Renjun dan berusaha menjaganya dengan baik. Meskipun Niat Rian mencoba merahasiakan semua hal dari Renjun, Namun Raihan paham, Rian berusaha melakukan yang terbaik untuk sang adik.

“Lo dimana?”

Pernyataan berintonasi tegas itu di tunjukkan kepada Farel, Raihan berniat mengajak mereka bertiga untuk bertemu dan menjelaskan apapun yang mereka ketahui, Tak terkecuali. Termasuk tentang Kakak Renjun, Rian.

“Ketemuin gue di Cafë biasa, jangan sampai telat dan datang seorang diri. Gue tunggu.”, setelah mengatakan itu, Raihan mematikan ponsel kemudian bergegas ke cafë menggunakan skateboard.

Masalah Marcell dan jendral, Sudah Raihan beritahu lebih dulu dan mereka memberi kabar jika mereka sudah sampai di Cafë. Maka dari itu, dengan cepat Raihan menggunakan skateboard secepat kilat.

“Kak Rian... Lo di mana?”, Gumaman bernada sedih terus menerus bergumam dengan air mata yang terus turun, tak perduli bagaimana tatapan orang-orang yang melihat Dirinya.

Raihan sadar ia hanya terjebak di dunia novel, namun rasanya begitu sesak kala masa lalu yang terbongkar begitu gelap. Raihan benar-benar membutuhkan jawaban dan harus memecahkan teka-teki sialan ini.

“Rian... Kak Rian...”

“DEK AWAS!”

//BUGH

seseorang yang baru saja berteriak itu mendekat, Membantu Raihan untuk berdiri setelah jatuh karena kehilangan keseimbangan, untung saja Raihan jatuh di trotoar, bukan di jalanan. Meski Begitu, luka tak dapat di hindari, sikutnya berdarah karena tergores pada aspal.

Dengan cepat Raihan berdiri, karena terburu-buru, Ia sampai tak sadar bagaimana Raut terkejut dari sosok yang Membantunya.

“Maaf, saya tidak sengaja, saya buru-buru, permisi.” Dengan cepat Raihan kembali berlari seraya menenteng skateboard nya, Tak memperdulikan teriakan Panggilan dari sang penolong yang ternyata seorang perempuan.

“Enggak mungkin... Tapi—Apakah dia... Adik-nya?”

***

Queen of Zairenth || RENJUN HAREM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang