13

561 61 4
                                    

"puas kamu bikin atha malu hah! ini udah yang ke berapa kalinya kamu masuk kantor polisi karena ketangkep balap liar! " gracio memarahi zee habis-habisan ketika mereka tiba di rumah, oniel hanya mengantar keduanya hingga depan mansion lalu kembali pulang.

"ge udah" shani dengan lembut berusaha untuk meredakan amarah gracio.

"ini juga karena kamu terlalu manjain dia, jadinya begini kan ga tau terima kasih udah di kasih fasilitas masih aja cari masalah"

"atha tenang dulu, semua kan bisa di bicarain baik-baik" christy juga ikut menengahi, gracio kemudian diam dan menghembuskan nafas kasar.

"beruntung grandpa kamu masih di singapur sekarang, kalau dia tau kamu masuk kantor polisi lagi habis kamu sama dia"

"atha udahlah, biar nanti aku yang ngomong sama zee" ara berbicara di belakang zee yang sedang duduk tertunduk di sofa.

"aku juga ga bakal kayak gini kalau kalian ngasih kasih sayang yang sama ke aku. athair dan amor cuma sayang sama kak ara dan christy, kalian pikir aku mau jadi anak berandalan kayak gini, kalian pikir enak jadi anak yang ga di anggap sama sekali!! . aku juga tau malu untuk itu, yang aku lakuin ini cuman buat minta perhatian lebih dari kalian dan asalkan kalian tau aku tu iri sama kak ara dan christy yang selalu dapat perhatian lebih dari kalian, sedangkan aku mungkin lebih cocok di sebut anak tiri buat kalian !!.

"BERANI KAMU NAIKIN NADA BICARA KAMU SAMA ATHA SEKARANG !" amarah gracio semakin meluap, wajahnya sudah merah karena emosi, ia mengangkat tangan kananya untuk menampar zee namun ara dengan cepat berdiri di depan zee dan jadilah ia yang di tampar gracio.

Plakk!!

"GRACIO! " shani sudah mencapai batasan nya, ia tak tahan lagi jika harus melihat putrinya terus dimarahi oleh gracio ditambah gracio baru saja melayangkan sebuah tamparan kepada ara.

christy yang berada di belakang shani terkejut karena amor yang ia kenal adalah seorang wanita yang lemah lembut dan tak pernah sekalipun kini berteriak kepada mereka lalu marah dan membentak sang ayah. gracio juga ikut tersentak kaget, tak pernah ia dengar shani menaikkan nada bicaranya.

"ara, bawa adik-adik kamu ke kamar sekarang. amor mau bicara sama athair kalian" tekan shani membuat ara mengangguk dengan cepat dan menarik christy dan zee untuk ikut dengannya ke lantai dua.

"kamu ngebentak aku ?"

"aku ngebentak kamu karena kamu itu udah keterlaluan ge, kamu bikin mental anak aku makin buruk dan itu bikin aku marah" gracio bungkam mendengar ucapan shani barusan.

"dia bakal makin menjadi jadi kalau kita ga bisa tegas sama kesalahan dia shan"

"ga semua kesalahan harus di tindak dengan kekerasan ge, semua perlakuan kamu ke anak-anak udah sangat salah. justru yang bikin anak-anak kayak gini juga kita ge, kita yang terlalu sibuk sama kerjaan dan ga merhatiin mereka"

"mereka terlalu dimanja shan, makanya jadi kayak sekarang. kita kurang tegas mendidik mereka dan mereka ga bakal bener kalau mereka selalu di manja shan"

"kamu keras kepala ge, aku ga paham sama jalan pikiran kamu yang sekarang" lalu ia berjalan ke arah kamar zee, meninggalkan gracio seorang diri di ruang tengah.

shani mengetuk pintu kamar zee dan membuka pintu tersebut secara perlahan, ia tersenyum menatap  ketiga putrinya yang saling menjaga satu sama lain.

ara dengan telaten memberi obat pada luka di wajah dan bibir zee sedangkan christy mengompres lebam yang ada di pipi ara. ketiganya menatap pada shani yang berdiri di ambang pintu kamar zee, shani berjalan mendekati ketiga putrinya lalu memeluk ketiganya dengan erat dan menangis dalam pelukan.

oppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang