6

586 73 2
                                    

di sebuah butik ternama ibu kota, shani sedang mengatur beberapa karyawan butik miliknya untuk menyusun beberapa bahan yang baru saja datang. ia juga turut andil dalam beberapa pembuatan gaun ataupun rancangan yang akan di tampilkan dalam sebuah fashion week dan kadang ia turut mendesain gaun untuk pernikahan ataupun acara-acara penting.

seorang wanita dengan setelan old money memasuki butik milik shani dengan seorang gadis cantik yang berjalan di sampingnya.

"selamat datang nyonya, ada yang bisa kami bantu ?" salah satu karyawan shani menyapa dengan ramah tamu tersebut.

wanita tersebut tersenyum "saya ingin bertemu dengan nyonya shani, kami sudah membuat janji seminggu yang lalu"

karyawan tersebut mengangguk "anda bisa tunggu disini sebentar, saya akan panggilkan bos"

karyawan tersebut mengarahkan dua orang wanita tersebut menuju salah satu ruang yang dirancang untuk pertemuan privasi dengan klien shani.

cklek

pintu ruangan terbuka menampilkan shani yang masuk dengan balutan kemeja putih dengan rok hitam selutut dan blazer yang menggantung di bahunya.

"oh nyonya cindy maaf saya membuat anda menunggu"

"tidak sama sekali nyonya shani"

kedua wanita dewasa itu bersalaman dan sedikit cipika cipiki sebagaimana salaman antar wanita.

"apa ini putri anda, sangat cantik sekali" shani tersenyum menatap eve yang duduk manis di sebelah cindy.

"benar nyonya saya eve antoinette senang bertemu dengan anda" eve membungkuk menyapa shani.

"kamu sangat sopan sekali sayang" shani tersenyum mengelus pipi eve.

"jadi nyoya cindy, apa anda ingin mengambil gaun yang anda pesan minggu lalu ?"

cindy mengangguk dan tersenyum manis membalas perkataan shani, shani lantas memanggil salah satu karyawannya untuk membawa gaun pesanan cindy yang sudah dipesannya dari minggu lalu. setelah karyawan butik tersebut membawakan gaun cindy, wanita tersebut tak henti-hentinya memuji gaun buatan shani.

"pujian anda sangat berarti bagi saya tapi maaf jika ini sedikit mengganggu anda"

"cukup cindy saja jangan terlalu formal nyonya shani"

"kalau begitu panggil saja cici karena saya lihat kamu lebih muda dari saya, oh ya apa kita pernah bertemu sebelumnya cindy ?"

"aku rasa ini pertemuan pertama kita ci"

"aku merasa kita pernah bertemu sebelumnya tapi aku lupa dimana"

cindy tersenyum dan meminum perlahan tehnya yang disediakan karyawan shani tadi.

"mungkin hanya ilusi cici saja dan aku rasa kita baru ketemu minggu lalu ketika aku membuat janji untuk membuat gaun ini"

"kamu mungkin benar"

ketiga wanita itu larut dalam obrolan wanita dan berakhir saat sebuah panggilan telfon di ponsel cindy yang ternyata jaenan memintanya untuk segera pulang.

-----

"kitty kangen banget sama kak ashel, kakak kenapa jarang ke rumah"

"kakak sibuk sama kegiatan osis kitty, sekarang kan masih masa-masa perkenalan murid baru"

"kakak udah putus ya sama ka zoy?" ara hanya mengamati pembicaraan mereka sambil membalik buku menu.

"udah, dari 2 minggu lalu mungkin" angguk ashel.

"eh kakak anak baru yang mukul kak zoy kemaren kan ?" tanya christy menghadap adel.

"iya, kenapa ?"

"aku angelina christy kakak bisa panggil aku kitty kayak kak ashel manggil aku. aku adiknya kak zee cewek ngeselin yang kakak pukul dan ini kak ara kakak aku yang paling baik" christy memajukan tangannya dan tersenyum.

oppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang