7

558 76 2
                                    

setibanya di rumah, ara dan christy hanya melihat motor zee yang terparkir di garasi tanpa adanya mobil gracio atau shani yang menandakan kedua orang tua mereka belum pulang, christy berlari terlebih dulu menuju kamarnya meninggalkan ara yang lebih memilih berjalan ke arah dapur.

mata gadis itu tak henti-hentinya menatap pada boneka pemberian adel sambil sesekali tersenyum kembali mengingat tawa christy dan juga adel.

"kakak kenapa ?" zee muncul dengan pakaian rapi dan helm di tangan kanan nya.

"ga kenapa-napa, mau kemana kamu ?" melihat penampilan zee dari atas hingga bawah mengenakan pakaian serba hitam juga jaket kulit hitam kesayangan nya.

"biasa" zee mengambil minuman kaleng di kulkas belakang ara dan meminum minuman bersoda itu.

"bisa kurangi kebiasaan kamu itu ga?"

"ga usah ambil pusing deh kak"

"zee-"

"udah deh kak, udah telat nih aku"

"berhenti buat ikut balapan liar itu zee kalau kamu kenapa-napa kamu yang susah dan kita khawatir. kamu pikir kakak ga tau kalau kamu berantem dua hari lalu, bersyukur kalau ini cuman kakak yang tau. kalau sampai atha dan grandpa yang tau bisa habis kamu sama mereka" langkah kaki zee terhenti saat mendengar ucapan ara.

"ya kalau mereka tau paling aku di pukul lagi, beres kan" ara termangu.

"azizi !"

"apa! peduli apa kakak sama aku, paling kalau aku dipukul kakak sama sekali ga ngebantu kan jadi ga usah sok ikut campur deh sama urusan aku" tunjuk zee pada ara lalu berjalan menuju garasi mengambil motor besarnya dan pergi dari kediaman harlan.

ara hanya tertunduk mengelus pelipisnya yang berdenyut sakit. semua berubah zee sudah lepas dari kendalinya kepergian reva membuat perubahan besar pada diri zee, namun perubahan ini hanya ara dan christy yang tau jika gracio atau pun sang kakek yang tau zee akan habis dipukuli atau dihukum hal yang lebih berat dari sang kakek.

shani sebagai ibu tak mampu menghentikan kemarahan gracio ataupun sang ayah mertua karena zee akan dimarahi di mansion utama harlan tempat tinggal sang ayah mertua. jika shani nekat datang ke mansion utama untuk menyelamatkan zee, gadis itu sudah lebih dulu di sembunyikan oleh ayah mertuanya entah dimana. zee pasti akan selalu pulang setelah beberapa hari menjalani hukuman di mansion utama harlan dalam keadaan lebam dan luka di sekujur tubuhnya.

ara sudah sering untuk melarang zee agar ia tidak mendapatkan hukuman yang lebih dari ayah ataupun sang kakek namun zee lebih keras kepala dibanding dirinya.

"kak" christy muncul dengan piyama dan boneka adel yang masih ia peluk erat.

"kitty kenapa, kan udah kakak bilang langsung tidur besok kan sekolah" ara mendekati gadis itu.

"aku denger ka zoy teriak-teriak dari kamar, aku juga takut kakak sama ka zoy berantem lagi" mata christy berkaca-kaca.

"ga kok, kakak ga berantem ada cekcok dikit doang. udah sekarang kamu tidur ya"

"aku tidur sama kakak ya" ara mengangguk dan merangkul christy untuk naik ke kamarnya.

-----

keesokan harinya adalah awal minggu, adel datang terlambat dengan motornya pagi ini. pagar sudah dikunci satpam ia hanya menatap datar teman-temannya yang memohon-mohon pada satpam agar di bukakan pagar.

"tumben telat pung" adel mendekat ke arah mira yang juga baru datang dengan motor besarnya.

"salahin olla, lulu, ama flora yang ngajak gw mabar sampai jam 3 pagi, gila tau nggak jadi telat bangun gw" mira melirik ke arah olla dan lulu yang baru datang dengan wajah bantal.

oppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang