17

417 61 3
                                    

zee yang sudah berada di kamar marsha menatap sekitar dimana banyak terdapat action figure dan beberapa poster anime yang terpajang di kamar marsha, ia kemudian melangkah mendekati meja televisi kamar marsha melihat ada beberapa foto marsha yang membuat zee gemas dengan ekspresi wajah marsha di foto tersebut.

"aku lama ya?" marsha keluar dari kamar mandi dengan kaos hitam oversize celana piyama jangan lupakan rambut yang ia cepol asal dan kaca mata yang bertengger di hidungnya, kini giliran zee yang terpaku dengan marsha bahkan ia itu tak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari marsha.

"o-oh nggak kok"

"dek ini mama bawain kue balok kesukaan kalian nih" gaby masuk dengan sepiring kue balok dan bude di belakangnya yang membawakan jeruk peras untuk zee dan marsha.

"aaa adek mauu" marsha menjulurkan tangannya menerima piring dari gaby dan mulai menyantap kue tersebut, mereka duduk di bawah sedangkan gaby duduk di atas kasur marsha.

"pelan-pelan sha" kekeh zee dan mengelap noda di bibir marsha membuat sang empu tersenyum sangat manis dan lagi-lagi membuat zee terpaku.

"ga ada yang mau rebut makanan kamu dek, pelan-pelan aja" kekeh gaby "oh iya amor kamu masih buka butik zee?"

"masih tante, kebetulan bulan lalu amor baru buka cabang lagi di bali"

"wahh makin maju ya butik amor mu" angguk gaby ia juga turut mengambil kue balok yang berada di pangkuan marsha.

"kakak udah pulang mah?" marsha bertanya dengan mulut yang penuh coklat, zee menggeleng dan mengambil tisu yang ada di atas kasur marsha dan membersihkan noda yang ada di bibir marsha.

"belum, ini hari mau hujan tapi tadi kata kakak kamu bakal pulang satu jam lagi. oh ya zee kamu nginep aja disini ya bentar lagi mau hujan nanti kamu pulangnya hujan-hujanan"

"aduh zee ngerepotin banget tante"

"kayak sama siapa aja kamu, dulu aja kalian ganti-gantian nginep kayak perangko ga mau pisah" kekeh gaby, zee menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"nginep aja zee, banyak yang mau aku ceritain sama kamu" bujuk marsha dan akhirnya zee mengangguk mengiyakan.

"boleh deh"

"bagus lah, biar nanti tante yang izinin sama amor mu"

"makasih tante"

"panggil mama aja deh. ga enak banget denger tante, kayak tua banget"

"ih mama itu udah tua juga, malah mengelak"

"loh kok menyerang" marsha hanya menghiraukan gaby dan fokus makan kue balok di tangannya.

"makasih mah"

"iya sama-sama, kalau gitu mama ke bawah dulu ya" zee dan marsha mengangguk bersamaan dan gaby berlalu keluar dari kamar bernuansa pink tersebut.

satu jam kemudian di ruang keluarga gaby tak henti-hentinya menatap ke luar jendela dengan perasaan gusar, langit yang sudah gelap dan hujan yang tak kunjung reda di tambah angin yang cukup kencang membuat gaby menatap ke arah pagar dengan perasaan cemas.

marsha yang turun dari kamarnya berjalan mendekati gaby.

"kakak belum pulang mah?" gaby menggeleng namun sesaat kemudian terdengar suara motor yang memasuki pekarangan rumah chandramawa.

"lah itu kakak mah"

"aduh udah dibilangin bawa jas hujan ga di dengerin, batu banget deh kakak kamu" gaby berjalan ke arah pintu, saat membukakan pintu gaby menatap horor mira yang sudah basah kuyup dengan senyum konyol nya.

oppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang