10

596 56 2
                                    

olla tertawa kecil, ia letakkan sendok makannya dengan benar lalu melipat kedua tangannya di atas meja lalu menatap zee.

"kalian itu sama. sok kuat di hadapan semua orang dan ga mau berbagi masalah kalian sama orang lain. kak ara yang sibuk sama kuliah dan kerjaannya, lo yang sibuk osis balap liar dan hal-hal nakal yang pasti keluarga lo sendiri ga ada yang tau, sedangkan kitty yang sibuk ngurus penyakitnya sendiri dan gw liat-liat keluarga kalian bakal makin retak kalau kalian masih tetap sama pendirian kalian"

lidah zee mendadak kelu tak dapat menjawab karena semua perkataan olla semuanya tepat sasaran, ia pikir ia sudah cukup jarang untuk bermain dengan christy dan di tambah ia bertengkar hebat dengan ara kemarin malam. kedua orang tuanya yang memang kadang ada di rumah tetapi mereka terlalu sering bekerja, keluarga harlan yang di ketahui orang luar tidak serukun apa yang terlihat.

"coba lo pikir, disini cuman lo yang bisa hidup normal zee"

"maksud lo?"

"kak ara yang harus kerja dan kuliah di waktu yang bersama, christy harus bolak balik rumah sakit cuman buat cuci darah dan konsul penyakit dia juga dia harus di tuntut supaya nilai dia selalu sempurna lo pikir ga stres apa otak mereka berdua, bahkan reva yang udah ga ada pun harus buta di umur dia yang masih kecil. sedangkan lo masih bisa main sana sini ga ngidap penyakit apapun nilai selalu sempurna ga pernah tuh gw liat lo peduli sama keluarga lo"

"ga usah sok tau deh lo tentang keluarga gw"

"zee semuanya ga akan ada selamanya, ada kalanya yang datang harus pergi dan jangan sampai kalau salah satu di antara kalian itu pergi untuk kedua kalinya penyesalan itu baru muncul di diri lo"

drrt drrtt

ponsel milik olla berdering memperlihatkan indah yang menelepon.

"iya kenapa mam"

"olla kamu dimana nak? "

"di apartemen zee, kenapa?"

"bisa pulang sekarang, mammy titip cool fever buat adek kamu, si oline rewel mulu dia badannya makin panas"

"kenapa ga telfon dokter aja?"

"tadi dokter amel udah kesini, oline juga udah di periksa trus udah makan obat. tapi mammy lupa nitip cool fever buat adek kamu waktu nebus obat"

"oh ya udah, ini olla mau pulang kok"

"hati-hati"

"iya mam"

sambungan terputus olla kembali menatap zee yang memainkan makanannya.

"makanan bukan buat mainan zoy, udah pikir baek-baek apa kata gw. sekarang gw pamit dulu panggilan dari bundahara" olla tersenyum dan memukul pelan bahu zee sebelum melangkah keluar dari apartemen zee.

saat memegang gagang pintu gerak olla terhenti dan berbalik menatap zee.

"gw denger minggu depan kitty bakal ada jadwal cuci darah, inget zee kitty udah stadium 3 dan dia butuh donor ginjal secepatnya. tuhan tau siapa yang harus dia bawa ke sisinya lebih dulu" setelah berucap olla benar-benar pergi meninggalkan zee yang diam mematung di ruang makan apartemen nya.

-----

pagi ini motor zee sudah terparkir rapi di halaman mansion cahyadi, ia menjemput ashel dan ingin membujuk agar gadis itu mau kembali menjadi kekasihnya. saat zee turun dari motor besar miliknya dan melepas helm, pandangannya teralih pada sebuah motor hitam memasuki halaman mansion dan berhenti tepat di sebelah zee. si pemilik yang ternyata adalah adel melepaskan helmnya dan pandangan mereka bertemu.

oppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang