Di hari sebelum kepulangan Renon dan yang lain para penduduk mendapat kabar kalau mereka berhasil menuntaskan tugas dengan baik tanpa ada korban sama sekali, mendengar berita itu semuanya menangis penuh syukur dengan saling berpelukan satu sama lain. Kerson sebagai pengganti Renon selama dia pergi membuat usulan membuat sebuah pesta penyambutan yang meriah sebagai rasa syukur mereka atas keberhasilan dan juga keselamatan. Cerita sedikit soal Kerson ia adalah pendamping Renon saat perperangan, ia juga selalu berada di sampingnya tidak hanya itu mereka juga sangat dekat seperti keluarga. Awal mulanya Kerson adalah korban perdagangan yang terjadi puluhan tahun lalu, saat itu usianya masih sangat muda ia belum bisa melawan para manusia yang kejam itu dan pasrah dicambuk jika memberontak.
Kerson adalah serigala yang dicari banyak manusia untuk perjual belikan pada para bangsawan untuk menjadi pertunjukan menarik setiap malam disebuah kastil pada bagian bawah tanah. Di sana mereka akan mengadu sesama serigala untuk melihat kualitas bertarung mereka jika mati saat bertarung bulu mereka akan dijadikan sebuah baju musim dingin berkualitas tinggi walau sudah dilarang masih banyak dari mereka yang tidak peduli akan hukuman yang akan didapat karena bagi mereka semua itu bisa mudah ditutupi dengan uang. Belum ada yang bisa membuat mereka jerah sampai datanglah Renon dan kawanannya yang saat itu belum di angkat sebagai kepala suku tapi dia sudah dipercaya untuk menjalankan misi penyelamatan bisa di bilang berbahaya. Bila gagal nyawa mereka bisa berada dalam ancaman dan tak akan bisa keluar lagi dari sana karena pengamanan sangat kuat.
Walau ada beberapa serigala terluka tapi mereka berhasil membunuh semua para bangsawan itu tanpa sisa pada malam bulan puranama yang bersinar terang tentu saja membuat kekuatan mereka semakin tidak tertandingi, apalagi Renon bukanlah serigala biasa dia adalah keturunan kasta ke tiga yang sangat ditakuti banyak klan lain tak ada yang bisa menganggap remeh dia. Sebelum melakukan penyelatan saat itu Kerson sedang melakukan pertarungan sengit dengan serigala berbadan besar dua kali lipat darinya walau sempat tercabik-cabik dan terpelanting ia masih bisa berdiri walau tubuh sudah tidak memungkinkan, karena kegigihan itu lah Renon mengangkatnya sebagai wakilnya. Soal kesetiaan Kerson bisa diuji, ia tak pernah menghianati atau membantah perintah Renon hingga sekarang. Soal masalah pesta Kerson tak bisa dibantah.
"Tuan Kerson apakah kita membutuhkan bunga untuk ditaburkan saat penyambutan?" tanya salah satu tukang dekor dengan sopan.
"Emm... bunga ya? Boleh juga pilihlah warna yang cocok kalau bisa warnanya jangan terlalu mencolok aku tak suka," perintah Kerson sambil memantau dari atas bukit.
"Baik tuan akan saya carikan, saya permisi dulu," ucapnya dengan mundur teratur.
"Waaaah cuaca hari ini bagus sekali, langitnya juga cerah berbeda dari beberapa hari sebelumnya," gumam Kerson dengan menutup matanya membiarkan cahaya matahari menyinari tubuhnya.
"Emm maaf menganggu waktu tuan, saya kemari untuk melapor," kata seorang pelayan sedikit kikuk.
"Ada apa?" membalikan badannya.
"Ada kekacauan dibagian penata makanan, semuanya terlihat kacau kami sangat kewalahan menanganinya," katanya menunduk dengan keringat dingin mulai menyucur keluar dari keningnya.
"Haaaah, baiklah antar aku ke sana." Kerson mengikuti sang pelayan dengan langkah tegap membuat laki-laki berbadan kecil itu mulai gemetaran takut bila ia di injak saat itu juga karena kalah besar dari Kerson. Saat mereka sampai di depan sebuah ruangan terdengar suara piring pecah yang membuat jantung Kerson melonjak kaget lalu ia meminta sang pelayan membukakan pintunya dan huala saat melihat isi ruangan betapa kagetnya ia di hadapkan dengan kondisi sangat kacau balau, semua tata ruang yang sudah susah paya dibuat menjadi seperti kapal pecah. Raut wajah Kerson berubah drastis membuat pelayan yang disebelahnya membatu seketika.
"Siapa yang membuat semua kekacauan ini cepat keluar," bentak Kerson membuat semua yang ada di ruangan itu gemetar bukan main.
Para pengacau mulai keluar dari balik meja bertutupan taplak putih yang sudah menjadi karya seni dengan saus dan kecap, mereka keluar dengan pakaian yang sama kacaunya dengan taplak meja, dengan langkah perlahan mereka menghadap Kerson. "Pa paman maafkan kami."
"Kami hanya ingin menangkap tikus penganggu yang memakan makanan diatas meja," timpal salah satu anak laki-laki dengan rambut hitam mulet.
"Ya ampun, semua ini terjadi karena tikus," ucap Kerson dengan menggelengkan kepala pasrah.
"Dan tikus itu tidak hanya satu meliankan banyak."
"Iya, mereka berkomplotan, sebagian sudah kami basmi tapi masih ada yang lain di bawah meja," jelas anak yang lain sambil menunduk.
"Baiklah soal ini biar aku yang urus, kalian boleh pergi," kata Kerson memecah kerumunan anak-anak itu.
Para pelayan mengantar anak-anak itu keluar membiarkan Kerson melakukan pembasmian dengan kekuatannya yang tidak memerlukan waktu lama. Kerson mengangkat para tikus ke udara yang jumlahnya tidak sedikit itu tak bila dihitung bisa mencapai belasan. Tak habis pikir tikus sebanyak ini bisa masuk ke sini entah dari mana asalnya tak mau membuang waktu ia langsung membuat mereka menjadi butiran debu yang langsung habis tertius angin.
"Jangan sampai kekacauan ini terlihat Renon bisa jadi aku yang akan habis olehnya, mungkin nanti aku menjadi serigala bakar setelah ini," keluh Kerson dengan wajah berkerut.
"Noya cepat bantu aku mengembalikan tempat ini seperti semula," perintahnya dengan sahabatnya itu.
"Baiklah soal ini serahkan padaku, kau mau membuatnya jauh lebih keren lagi tidak?" tanya Noya mulai menyihir semua ruangan dengan kedua tangannya.
"Iya buatlah sesukamu tapi jangan terlalu mencolok. Aku harus melakukan sesuatu," Kerson meninggalkan Noya sendirian.
Kerson pergi keluar dari ruangan untuk bertemu dengan anak-anak tadi, ia mau mengembalikan imagenya yang sempat memburuk tadi sebenarnya dia tak bermaksud membuat anak-anak itu ketakutan karena tatapannya jadi sekarang Kerson ingin memberikan sesuatu untuk mereka karena sudah membantu para tikus penganggu tadi. "Anak-anak keluarlah paman punya sesuatu untuk kalian."
Anak-anak itu masih enggan keluar dari persembunyian dan hanya berani mengintip sedikit dari semak-semak atau balik pohon. "Apa paman akan marah lagi?"
"Hahaha tidak, aku tak akan marah sungguh. Aku hanya ingin memberikan kalian sesuatu sebagai tanda sudah membantu membasmi tikus-tikus itu."
"Paman ingin memberi kami apa?" tanya anak dengan rambut mulet tadi keluar dari persembunyian.
"Ini dia, sebuah batu yang bercahaya kalian akan dapat satu-satu," menunjukan sebuah batu permata berwarna ungu berukuran sekelingking.
"Waaaah ini indah sekali, batu apa ini paman?" tanya anak berambut coklat.
"Ini batu yang bisa masuk ke dalam tubuh kalian dan akan menjadi kekuatan hebat bila terus di latih, kalian mau kan?" tanya Kerson dengan senyuman.
"Tentu saja kami mau paman," jawab mereka dengan antusias. Kerson pun memasukannya di dalam dada ke setiap anak lalu berlian itu menghilang seketika.
"Kalian bisa menangkap tikus dengan kekuatan ini jadi tidak perlu berlarian ke sana sini seperti tadi paham?" Kerson mengelus salah satu kepala anak dengan lembut.
"Bagaimana cara kamu melakukannya paman?" tanya anak yang kepalanya di elus Kerson.
"Nanti akan paman beri tahu, sekarang bantu paman merias tempat itu untuk pesta ok?"
"Baiklah, akan kami bantu," jawab mereka dengan senyuman cerahnya.
Batu itu bukan sekedar batu berlian biasa aku sengaja memecahnya dan menyimpan ditubuh kalian karena aku yakin kalian bisa menjaganya, tentu saja batu itu akan sangat membantu nantinya batin Kerson dengan menatap langit yang biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Different World [Revisi]
FanfictionPada awalnya kedua klan srigala dan vampir saling hidup damai tapi berubah menjadi mencekam, perang terus terjadi tanpa ada kata 'Damai' korban berjatuhan tanpa henti kesedihan merengut semua, dendam belum terbalas akan kah ada kata 'Damai' di kemud...