0.1

376 44 0
                                    


Hyunjin terbangun merasa hawa dingin di Ruangan itu. Karena badannya mulai menggigil akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke kamar Jeno buat ambil selimut. Tidak mungkin dirinya hanya memakai Baju tipis itu. Yang ada demam paginya.

Hyunjin membuka pelan pintu itu, Melirik Jeno yang ternyata masih bermain dengan Ponselnya. Menghela nafas sebelum masuk lalu membuka pintu itu tanpa melihat Jeno. Langsung berjalan ke lemari.

" Ngapain lo  masuk kamar Gue!" Kata jeno

" Lah ini kan juga kamar gue sekarang. Lagian gua gak mau ngorbanin kesehatan gue buat lo. " Cuek Hyunjin

" Sok Sokan lemah. Tiap hari di Bully di siram aja gak sakit. Masa cuman karena tidur disofa aja Tepar" ejek jeno. Hyunjin tak menghiraukan kata katanya lebih memilih buat keluar kamar untuk melanjutkan tidurnya setelah Mendapatkan selimut.

--

Dipagi pagi buta Hyunjin sudah terbangun padahal dirinya kembali tidur tadi pukul 1. Dan sekarang udah jam 5 membuat hyunjin mau tak mau harus bangun buat masak sarapan. Lagian dirinya juga sudah terbiasa bangun pagi.

Karena bahan makanan nya hanya ada telor dan Roti alhasil Hyunjin memasak sarapan seadaan. Dirinya dibuat bingung sama Jeno, Masa kulkas kosong. Cuman isi Susu, Roti sama telor itu pun tinggal 2 biji. Bahkan saat membuka laci tidak menemukan sedikitpun Kotak sereal.

Hyunjin langsung buru buru  bersiap kesekolah lantaran jaraknya menjadi lebih jauh sedikit. Dan halte bus dari apartemen ini cukup jauh. Lagipula tidak mungkin dia bareng Jeno. Itu sesuatu hal yang mustahil baginya. Dirinya juga gak mau sih utang budi sama dia, walaupun udah jadi suaminya.

Hyunjin yang sudah bersiap harus dibuat jengah dengan kelakuan jeno yang masih asik tidur diselimut. Karena malas sama manusia satu itu akhirnya Hyunjin lebih memilih buat pergi ke sekolah bodo dengan Jeno yang bolos ataupun telat. Salah sendiri Alaram udah bunyi puluhan kali orang nya masih asik molor.

Hyunjin berjalan menuju halte dengan Rambut yang tertutup tudung Hoodie dan kacamata andalannya.

Mendengar alunan musik sambil naik bus menjadi hal yang menyenangkan bagi Hyunjin. Bibir yang sesekali tersenyum membuat siapa saja yang melihat pasti menyukainya.

Semenjak dibully hyunjin memilih tertutup. Dan memakai kacamata walaupun wajah Manis sekaligus cantik tidak pernah luntur meski terhalang kaca mata.




----

Masih terlalu pagi untuk ke kelas. Hyunjin memutuskan untuk ke Rooftop tempat nya menyendiri sambil menikmati roti yang dia masak tadi. Matanya terus melirik kearah ponselnya. Kurang 30 menit lagi bel bunyi. Apakah jeno udah bangun? Itulah isi pikirannya.

Karena bunyi bel mulai menggema hyunjin langsung kebawah menuju kelasnya yang memang tidak jauh dari Rooftop. Dengan jalan menunduk hyunjin duduk ke bangkunya yang terdapat banyak sekali coretan kebencian padanya.

Hyunjin sudah biasa dengan itu. Semoga saja Hyunjin bisa bernafas dengan lega hari ini. Tidak ada gangguan dari mereka. Jujur itu sangat melelahkan.

Jeno masuk dengan nafas tersenggal. Matanya melirik tajam Hyunjin. Untung saja Guru belum masuk. Hyunjin yang ditatap hanya mengeluarkan ekspresi acuh. Memilih membuka buku pelajarannya.


Tbc

Makin minim ya Cerita Jenjin!! Semua Vakum dan Menghapus beberapa cerita yang menurut ku sangat bagus 🥺

꓅ꆂ ꁒꐟ ꓄ꋪꍟꍏꌗꀎꋪꍟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang