1.5

343 32 0
                                    

Hyunjin Termenung di sebuah Danau yang tak jauh dari Rumah Mertuanya. Sejak 6 bulan lalu hyunjin resmi tinggal di Rumah sang mertua.

Melihat Angsa yang berenang di luasnya danau itu. Duduk disebuah ayunan yang terbuat dari Kayu dengan tali yang mengikat di kedua sisi.

" Sebegitu hancurnya Masa depan gue, Ditinggal Mama, Nikah sama Cowok brengsek kaya Jeno, dan sekarang gue harus menerima fakta bahwa Sabahat Yang selalu ada buat gue harus nikah. Dan bodohnya gue juga sayang sama Yeonjun. Gue gak rela Dia nikah" Keluh Hyunjin sambil menangis.

" Gue bodoh. Gue gak tau diri. Sadar diri Hyunjin. Lo udah nikah, Kenapa lo suka orang lain" Tangis hyunjin semakin terdengar menyakitkan.

Keluhan yang terpendam rapi kini dikeluarkannya.

.......


Jeno sudah bersiap akan pergi, tanpa berpamitan pada Ibu dan Istrinya. Hyunjin, masih setia untuk membantu mertuanya menanam Bunga di Taman Yang cukup luas di perkarangan nya.

Kepalanya mendadak pusing, Bahkan terasa berputar. Tubuh ramping itu langsung ambruk ke rumput.

Mama lee panik dan memanggil pelayan nya. Memintanya membawanya ke rumah sakit. Takut terjadi sesuatu dengan Menantunya.

Hyunjin segera di periksa oleh Dokter. Selang infus terpasang rapi di tangan Kurus itu, Bibir pucat semakin membuat Prihatin bagi yang melihat nya.

" Hyunjin kamu udah sadar sayang?" Sapa Mama Lee

" Mama khawatir sama kamu, Kalo sakit jangan di tahan, langsung diobati dong. Mama takut kamu kenapa napa"

" Tidak apa apa Ma, Hyunjin cuman kecapean dikit kok"

" Dokter bilang, Kamu terkena Tifus. Jadi mama harap kamu Menjaga pola makan dan juga istirahat yang cukup Hyunjin"

" Iya, Mama Sebaiknya pulang aja. Istirahat dulu"

" Gak mau lah, masa ninggalin kamu sendirian. Mending mama Telfon jeno aja"

" Gak usah ma. Hyunjin Sendirian aja, lagipula Hyunjin pengen istirahat bentar"

" Yaudah deh. Ini ponsel mu, mama bawain takutnya penting "

" Makasih Ma" Kata Hyunjin lalu sang mertua keluar.

Terdapat beberapan pesan dan juga panggilan dari Yeonjun.

Hyunjin meringis melihat Pesan itu dan mulai membalasnya.

Dering ponsel panggilan mengalihkan Fokus hyunjin untuk membalas pesan itu.

" Halo yeonjun!"
-----------

" Maaf gue gak bisa Dateng, Ada urusan yang bener bener gak bisa di tinggalin. Lagipula suami gue masih sibuk dan ngelarang gue buat pergi pergi "
------------

" Ha? Lo mau tinggal di New York? Kapan lo berangkat?"
------------

" Gue harap Lo bahagia sama pernikahan lo ini.. sampaikan ke Istri lo juga kalo gue mau ngucapin terima kasih karena udah bikin sahabat terbaik gue Nyaman dan merasakan Cinta"

------

" Okey deh. Bye bye Safe Flight"

Sambungan itupun terputus.

Hyunjin meletakkan Ponselnya di nakas. Memejamkan matanya, karena pusing nya mendera lagi. Bahkan pikirannya kini mulai bercabang. Banyak sekali tekanan yang dia peroleh.


Tbc

꓅ꆂ ꁒꐟ ꓄ꋪꍟꍏꌗꀎꋪꍟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang