1.4

327 32 2
                                    

Jeno kesal karena Hyunjin lama sekali keluarnya. Padahal pamit ke Mini market terdekat namun hampir 1 jam Belum kembali.

Alhasil jeno memutuskan untuk menyusul Hyunjin. Dirinya sudah kelaparan soalnya. Berjalan santai sambil bersiul, Melihat istrinya yang sedang berbincang dengan seseorang di Depan mini market.

" Ehemmm...." Dehem Jeno

Hyunjin lantas melirik asal suara, Dan melihat jeno yang melihatnya. Buru buru dia mengambil roti dan memberikannya ke Jeno yang diterima dengan senang Hati.

" Ah, Jihoon kenalin ini Jeno"

" Jeno,.Suami Hyunjin" kata Jeno

" Jihoon, Temen Hyunjin"

Jeno langsung duduk di samping Hyunjin sambil memakan Rotinya. Tanpa memperdulikan obrolan sang istri dan temannya yang menurutkan membosankan.

Sampai Keduanya memutuskan untuk mengakhiri obrolan. Dan Hyunjin mengajak Jeno pulang.

" Gue baru liat orang yang namanya Jihoon itu"

" Teman Lama, Baru pindah"

" Dia gak kaget gitu kalo lo udah nikah?"

" Gak. Buktinya biasa aja tuh"

Keduanya kembali terdiam Sampai lift terbuka.

" Eum... Hyunjin! " Panggil Jeno

" Apa?"

" Oke gue gak mau basa basi, Tapi! Mama nanyain Cucu terus. Capek gue jawab"

" Ya jadiin lah jangan Buang buang Doang"

" Lo... Udah siap?"

" Siap gak siap juga Ntar gue yang hamil. Emang lo bisa apa hamil?"

" Yaudah sekarang aja. Mumpung Masih Kuat"

" Gak! Gue laper mau makan dulu"

" Yaudah. Gue tunggu di kamar" kata jeno langsung masuk kamar

Sungguh hyunjin ingin sekali tertawa melihat ekspresi jeno yang Benar benar Malu tadi.

Masakan sederhana udah Siap, Dan Hyunjin langsung memanggil jeno yang asik Bermain game. Menarik Headphone nya pelan.

" Makan jen" kata Hyunjin yang di beri anggukan Jeno.

Mengambil porsi yang besar dengan alasan menambah kekuatan sebelum bertempur nanti.

......

Tenaga Yang dikeluarkan Jeno bukan main, Sampai Hyunjin kewalahan. Baru kali ini, Sosok lain dari Jeno keluar dengan sendirinya. Sikap Manja dan Cemburu mulai terlihat sangat jelas.

Hyunjin bahkan terkejut melihat Jeno yang bersikap manja padanya, Lantaran Dia hanya mengenal Jeno yang kasar, dan Arogan. Bukan Jeno yang ada di sampingnya Sekarang.

" Lo gak bakalan Keluar bareng dia kan?" Tanya Jeno masih memeluk perut Hyunjin.

" Gue udah janji" Jawab Hyunjin

" Kalo gue gak Ngijinin"

" Kenapa? Biasanya lo gak peduli sama Gue"

" Emang salah kalo gue mau berubah"

" Lo pikir, Perasan lo ke gue itu Nyata? Cukup jen buat main mainnya. Gue tau rencana busuk lo"

" Cuih.... Kalo lo udah tau. Okey, Gue gak perlu buat Main main lagi deh. Dan lo tau kan harus apa!"

" Fine. Gue terima. Tapi Gue gak mau Rugi"

Hyunjin melepaskan pelukan tangan jeno di perut. Bergerak bangun untuk bersiap-siap keluar.

Jeno kembali memejamkan matanya, Mengistirahatkan Tubuhnya sebentar.

....

Hyunjin keluar menggunakan Taxi. Menatap jendela dengan lamunan yang memporak-porandakan pikirannya.

" Begitu busuknya wanita itu hingga Bisa memanipulasi jeno begitu jauh" Guman Hyunjin

Rintik hujan mulai berjatuhan, Keluar dari taxi dan masuk ke sebuah Restoran mewah Khas Eropa.

Hyunjin tersenyum begitu melihat lelaki yang melambaikan tangganya. Mengkodenya untuk menghampiri nya.

" Akhirnya kita ketemu Hyunjin" Guman Sang lelaki

" Udah hampir 6 bulan gue gak Ketemu lo. Dan sekarang lo tambah lebih dewasa"

" Gue bukan Yeonjun yang dulu lagi. Gue sekarang Choi Yeonjun yang berbeda"

" Gue percaya kok. Aura yang terpancar sekarang berbeda, Choi Yeonjun yang seperti Bocah sekarang mendadak menjadi Pria dewasa" Ungkap Hyunjin disertai kekehan.

" Lo tambah cantik Hyunjin, Rambut panjang lo semakin membuat Pancaran aura yang luar biasa"

" Terima kasih pujianya"

" Gue kangen sama Sahabat gue ini,  dan Tujuan gue lainnya adalah Ini" Kata Yeonjun sambil menyodorkan sebuah kertas dengan Ukiran apik.

" Apa Ini ? " heran Hyunjin

"  Undangan pernikahan Gue" Jelas Yeonjun.

Hyunjin mematung mendengarnya. Tersenyum tipis, Sebagai Tanda senang. Walaupun tidak dengan Hatinya.

Hyunjin membaca Nama yang akan menjadi pendamping Dari lelaki tampan Itu.

" Nama yang Cantik. Gue yakin Jika Dia pasti sangatlah cantik,  turut senang Yeonjun. Selamat ya akan menyusul gue nanti. Berubah status jadi lebih baik" Puji Hyunjin

" Makasih Cantik. Gue berharap lo dateng ya sama Suami lo. Biar gue Bisa kenal dia"

" Suami gue sibuk. Jarang bisa datang ke acara begituan" alasan Hyunjin

" Sayang banget. Padahal gue pengen bisa akrab sama suami Lo"

" Suatu saat lo bakalan tau kok"

Tbc



꓅ꆂ ꁒꐟ ꓄ꋪꍟꍏꌗꀎꋪꍟ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang