Hyunjin dibawa jeno menuju apartemennya, walaupun masih ada perasaan yang mengganjal karena ini apartemen mereka dulunya. Jeno takut jika hyunjin memiliki trauma terhdap tempat ini." Sekarang bersihkan tubuhmu" ujar jeno
Dapat dilihat mata sembab dengan pakaian yang acak acakan. Tak lupa beberapa luka yang jeno lupa untuk mengobati.
Langkah lebar kaki dominan pergi meninggalkan hyunjin yang masih termenung.
Tak lama, tangan hyunjin di ngenggam lembut oleh jeno. Diajaknya duduk di sofa.
" Kemarikan kakimu, biar aku obati" Ujar Jeno
Dengan telaten jeno mengobati kaki itu, menyentuh kembali kaki mulus seputih susu yang dulu sering sekali dirinya lihat.
" Ada lagi yang sakit?" Tanya jeno
Hyunjin mengangguk dan menunjukkan sisi sakit yang berada di punggung.
Dengan ragu jeno menurunkan kemeja yang dipakai hyunjin. Pundak mulus itu, tempat jeno dikala dirinya lelah dan butuh energi. Menyusupkan kepala seperti bayi yang mencari kehangatan ibunya.
Sungguh kenangannya begitu indah dengan hyunjin! Tak bisa dipungkiri jika dirinya benar benar merasa kosong saat berpisah dengan hyunjin. Dan tangan itu bergetar saat menyentuh punggung mulus mantan istrinya. Tak terasa setetes air mata meluncur bebas.
Hyunjin yang tidak merasakan lagi sentuhan tangan jeno di punggung langsung membalikkan kepalanya melihat apakah jeno sudah pergi?
Namun nyatanya. Lelaki itu justru menunduk dan menangis.
Hyunjin langsung menyentuh tangan jeno membuat pemiliknya mendongak, senyum cantik hyunjin terpasang. Membuat jeno semakin terisak.
Dengan ragu hyunjin menarik tubuh jeno mendekat, membuat kepala itu kini sepenuhnya bersandar di ceruk leher submisif.
Tangan kecil itu mengusap lembut punggung jeno. Membuat jeno semakin mengeratkan pelukan di tubuh hyunjin.
Sedikit ada rasa aneh lantaran hyunjin tidak memakai atasan, jeno benar benar memeluk raga cantik yang selama ini dirindukannya.
Pelukan hyunjin benar benar hangat, dan menenangkan bagi jeno. Setelah merasa tenang jeno melepaskan pelukannya itu dan menggenggam erat tangan si cantik.
" Maaf! Tapi aku gak bisa lagi! Aku hancur!" Lirih jeno
" Maaf" ujar hyunjin
" Aku bodoh! Aku menyesal!" Ujar jeno lagi
Hyunjin memegang dagu jeno dan mendongakkan kepalanya yang tertunduk.
" Lihat aku! Jangan menangis lagi! Bukankah aku ada disini?" Ujar hyunjin
" Kau disini! Tapi sudah tidak bisa kumiliki lagi !" Ujar jeno
" Lalu? Kenapa tidak memilikiku lagi? Tidak ingin?"
" Kau sudah bukan milikku! Kau milik yeonjun"
" Benarkah? Kalau begitu aku pergi" Ucap hyunjin beranjak dari sofa
Tapi tangan jeno lebih dulu menariknya,
" Aku tak bisa! Aku sungguh tak mampu" Ujar Jeno
"Usahakan!"
Jeno memeluk erat hyunjin yang berada di pangkuannya.
" Tubuh ini yang dulunya bisa ku sentuh sepuasanya kini tak lagi bisa, senyum ini yang dulu selalu menyambutku kini tak ada, dan masakan enak yang dulu mengenyangkan ku kini hilang begitu saja"
" Bukankah kau menyentuhku sekarang? Bahkan aku selalu tersenyum padamu hari ini lalu masakan? Kau ingin ku masakkan apa?"
" Bukan itu maksudku"
" Kau ingin apa heum! "
" Aku menginginkan mu kembali padaku!"
" Aku sudah disini jeno"
" Sebagai pemilik jiwa dan ragaku, pendamping hidupku dan juga sebagai tempatku pulang!"
Hyunjin terkekeh. Tangannya turun ke bawah, menarik ikat pinggang dominan dan menurunkan resleting itu.
" Aku ingin memilikinya" ujar hyunjin
" Ini milikmu, Tubuhku, Jiwaku dan juga hatiku semua milikmu"
" Benarkah? " ujar Hyunjin dengan nakal memasukkan tengannya kedalam celana jeno
" Tapi? Bagaimana dengan suamimu?"
" Kenapa kau menanyakan perasaan suamiku, Disaat kau melupakan perasaan ku sebagai istrimu dulu"
" Maaf! Aku bodoh!"
" Aku tidak punya suami!"
"Maksudku Yeonjun? "
" Kau benar benar mengira diriku menikahinya?"
" Tentu, bahkan acaranya itu meriah"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
꓅ꆂ ꁒꐟ ꓄ꋪꍟꍏꌗꀎꋪꍟ
Short StoryPerjodohan yang dilakukan keluarga Hwang dan lee. Menyatukan 2 Manusia yang bertolak belakang. Hyunjin yang manis yang dipertemukan dengan Sosok iblis seperti Jeno!! Mampukah dirinya bertahan, Atau justru memilih seseorang yang tulus menyayangi nya...