TLOD-10

23.8K 1.8K 22
                                    

Disebuah ruangan yang dipenuhi dengan beberapa berkas yang menumpuk itu terdapat seorang pemuda yang sedang membaca satu persatu laporan yang diberikan oleh tangan kanannya.

Dengan kedua alis yang hampir menyatu, pemuda itu berusaha memahami tentang maksud dari setiap tulisan yang dibacanya itu kemudian menghela nafas dan meletakkan dokumen itu setelah dirinya mengerti satu hal.

" Jadi kakak melahirkan seorang putra ya?" Ucapnya bertanya pada sang tangan kanan.

" Benar tuan, itu informasi terakhir yang kami dapatkan tetapi untuk Lady Julia.." ucap sang tangan kanan yang bernama ' Vernon' itu terjeda karena melihat raut wajah tuannya yang mulai sedikit sendu.

" Kakak sudah meninggal bersama suaminya yang bodoh itu, aku benar kan?" Ucap pemuda itu yang tak lain bernama ' Gabriel de glória ' merupakan seorang bangsawan yang bergelar Duke dan akan menjadi calon pengganti kaisar dimasa depan.

Gabriel adalah anak yang berkali-kali mendapatkan ramalan dari para penyihir agung mengenai keberhasilannya dimasa depan, banyak para bangsawan yang begitu mengagungkan Gabriel karena kesuksesannya pada saat mengakhiri perang beberapa tahun yang lalu.

Sedangkan Gabriel sendiri merupakan putra kedua dari pasangan Duke dan  Duchcess Gloria, kedua orang tua Gabriel dikenal dengan kesuksesan serta kejayaannya pada saat menjabat pada posisi Gabriel saat ini.

Namun sayangnya Gabriel harus kehilangan orang tuanya karena kedua orangtuanya yang meninggal dunia yang disebabkan oleh kecelakaan kereta kuda saat sedang menuju wilayah seberang.

Waktu itu hanya sang kakak perempuan yang dia miliki tetapi karena suatu alasan kakak perempuannya memilih pergi dari mansion dan menikah dengan seorang Panglima perang dari kaisar.

Dan Gabriel kehilangan kakak perempuannya karena suatu kejadian yang masih belum terpecahkan sama sekali tentang kematian kakaknya beserta iparnya itu, Kaisar tidak ingin membuka penyelidikan hal itulah yang membuat Gabriel menyelidiki tentang hal ini secara diam-diam.

" Dimana putra kakak sekarang?" Ucap Gabriel menatap Vernon yang berdiri dihadapannya itu.

" Putra Lady Julian saat ini ditempat yang aman, bersama seorang Lady yang dikabarkan dibuang oleh keluarganya tetapi lady itu sangat baik dalam memenuhi dan membesarkan putra lady Julian " ucap Vernon melaporkan hal yang diketahuinya.

"Lady yang dibuang?" Ucap Gabriel bertanya dengan salah satu alis terangkat.

" Benar, Lady dari kediaman Davidson" ucap Vernon dengan menganggukkan kepalanya.

" Davidson?"  Ucap Gabriel dengan berusaha mengingat nama keluarga itu.

" Kau memiliki data-datanya?" Ucap Gabriel tiba-tiba membuat Vernon tersentak kemudian menyerahkan dokumen yang sudah sebelumnya dia catat.

" Usianya masih terlalu muda untuk keluar dari mansion, apa kau tau apa penyebabnya?" Ujar Gabriel bertanya namun pandangannya sama sekali tidak teralihkan dari dokumen itu.

" Saya rasa semua orang tau mengenai rumor seorang lady yang tidak pernah dianggap oleh keluarganya" ucap Vernon dengan tatapan penuh makna.

Sedangkan Gabriel yang menyadari tatapan itu pun menatapnya dengan senyuman miring.

" Kau tau bukan apa yang akan aku perintahkan?" Ucapnya dengan bersendakap dada dan tubuhnya yang menyandar pada sandaran kursi.

" Membawa lady tersebut beserta putra lady Julian ,apakah seperti itu yang anda maksud tuan?" Ujar Vernon dengan bertanya yang dijawab anggukkan oleh Gabriel.

" Benar, bawa mereka kemari dan suruh pelayan untuk mempersiapkan kamar untuk mereka" ucap Gabriel yang diangguki oleh Vernon.

Setelah itu Vernon pun berpamitan untuk meninggalkan ruangan milik Gabriel dan segera melakukan perintah dari Gabriel dengan membawa beberapa prajurit untuk menuju ketempat Maddy berada.

Sedangkan disisi lain,

" Ibu, bagaimana dengan ini?" Ucap Vier bertanya sembari menunjukkan sebuah pakaian yang sesuai dengan ukurannya itu.

" Cocok, apakah ingin yang berwarna lainnya?" Ucap Maddy dengan membawa beberapa pakaian.

" Emm aku tidak tau" ucap Vier dengan melihat beberapa warna pakaian yang berada ditangan Maddy.

" Baiklah ibu akan membantumu memilih, kemarilah akan ibu cobakan padamu satu persatu" ucap Maddy yang dituruti oleh Vier kemudian Maddy dengan telaten Maddy memasangkan berbagai macam warna dan model dari pakaian yang dipilih nya untuk anak seusia Vier.

" Bagaimana jika ini?" Ucap Maddy dengan melihat-lihat bagaimana cocoknya Vier saat menggunakannya.

Akhirnya mereka selesai dengan kegiatan mereka dengan membawa beberapa paper bag begitu keluar dari toko tersebut.

Namun saat diperjalanan pulang, Maddy tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang disampingnya sehingga menyebabkan tubuhnya hampir saja terjatuh apabila tidak ditahan oleh orang tersebut.

" Maafkan aku"

" Maaf kan saya.."

Ucap mereka bersamaan sehingga membuat mereka akhirnya beradu pandangan satu sama lain.

" Sir baron.." ucap Maddy tidak percaya akan bertemu dengan Baron ditempat itu.

Sedangkan Baron menatap dalam diam wajah ayu Maddy yang kini menjadi sangat amat cantik karena terdapat aura kedewasaan yang dapat terlihat dengan jelas dimatanya.

" Sudah lama tidak bertemu lady" ucap Baron dengan tersenyum tipis kemudian tatapannya tertuju pada anak laki-laki yang berada disebelah Maddy dengan menggenggam tangan maddy anak itu menatap sinis kearahnya.

" Siapa..dia?" Ujar Baron bertanya menatap bingung kearah Vier.

" Ahh perkenalkan, dia adalah putra saya" ucapan Maddy berhasil meruntuhkan dunia milik Baron, rasanya benar-benar.. entahlah Baron tidak mengerti tetapi sepertinya Baron merasakan perasaan yang sama saat waktu itu Maddy akan bertunangan dengan
Edmund.

" Apa?"

" Apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Lady Of Davidson Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang