Gaes, aku up ini ulang ya, soalnya lagi direvisi satu per satu biar penulisannya lebih ringan buat dibaca.
Soalnya aku coba baca-baca ulang dan kaget sendiri, njirr penulisanku waktu itu ribet banget, yak! Berat banget buat dicerna, kek nelan batu 😂
Untuk yang udah sempet baca sampe selesai, jangan spoiler atau kasih bocoran ya. Mohon bantuannya.
Dan yang baru pertama kali baca cerita ini, selamat datang. Moga aja emosi kamu bakal tetap stabil :)
.
.
Sebelum itu, aku mau ngejelasin dulu kalau cerita ini aku buat karena terinspirasi dari sebuah cerita yang dulu pernah sempat aku baca. Aku udah lupa apa judul dan siapa penulisnya, karena emang, aku bacanya pas masih kelas 2 SMP gitu. Jadi, emang aku udah rada lupa gimana alur ceritanya, dan yang tersimpan di otakku cuma beberapa konsep kecilnya aja.
Jadi, aku berencana untuk coba ngembangin poin-poin kecil yang masih kuingat, dan membuat cerita ini dengan ala-ala gayaku.
Kalo misal kalian ngerasa familiar dan jadi teringat siapa authornya dan mungkin tahu kontak pribadinya, boleh informasiin ke aku. Karena sejatinya aku udah minjem beberapa konsep cerita dia, jadi, aku berniat untuk nanti coba menghubungi secara langsung.
AKU TIDAK MENARIK KEUNTUNGAN MATERI APA PUN. MURNI HANYA INGIN BERBAGI DAN BERHARAP KALIAN BISA MENGAMBIL PELAJARAN SERTA HIKMAH DARI CERITA INI
⚠
Jika kalian enggak suka sama cerita ini, jangan dipaksain ya buat dibaca. Supaya nanti enggak ada jejak-jejak kurang mengenakkan yang malah membuat kita menjadi tidak nyaman satu sama lain.Mohon pengertiannya ^_^
.
.
KUROINaruHina, ToneHina, NaruShion, ToneShion, HinaShion
Happy Reading
.
.
Otsutsuki Toneri bahkan belum mengatakan apa-apa, tetapi, kabar yang baru saja ia dengar, telah lebih dulu mengenalkannya pada satu rasa yang disebut sesak.
Berbicara mengenai alasannya, maka hal itu merujuk pada satu gadis yang sedang duduk di sana.
Mereka telah saling mengenal cukup lama. Sudah hampir merasakan butiran nasi dengan jumlah yang serupa, yang seringnya, kedekatan tersebut bukan lagi hal asing bagi orang-orang.
Mereka dekat meski sering kerap juga bertengkar untuk hal-hal ringan. Namun, tetap saja, mereka harmonis.
Mereka saling melengkapi kekurangan satu sama lain, saling berbagi dalam keadaan apa pun, dan saling menguatkan kala keadaan pelik.
Mereka terlalu serasi. Meski tetap saja ada beberapa hal yang menjadi perbedaan, terutama ... pada bagian perasaan.
Ini seperti drama picisan murahan dalam kisah percintaan para remaja; di mana salah satunya memendam rasa, tetapi, satunya lagi tak peka atau bahkan memiliki tambatan hati lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuroi ✔
Fiksi UmumHidupku hanyalah lembaran putih kosong. Meski terkesan hampa, namun terasa tetap stabil. Lalu, hal itu datang. Bersama jutaan keping rasa yang ditawarkan agar menebar berbagai lautan keindahan untuk mewarnai hidupku. Membuatku merasa indah, merasa j...