cap 1

2.7K 56 7
                                    

Hai maniezz🙌
Alangkah baik nya sebelum membaca berikan Vote dan Komentar👊.

Happy Reading👍



Zila Atalla--lebih familiar dipanggil Zila-terbangun setelah cahaya matahari menyilaukan mata nya. Dengan masih setengah sadar. Ia bangun, lantas turun dari tempat tidur nya .

Gadis itu menuju kamar mandi untuk membersihkan badan nya dan bersiap untuk berangkat sekolah.

Setelah pakaian sekolah sudah rapi, ia menuruni anak tangga dengan perlahan dan melihat sekeliling isi rumah nya untuk mencari keberadaan ibu nya.

"ibu..." panggil Zila.

"apa zila ?" jawab sang ibu.

"zila mau berangkat dulu ya, sarapan nya di sekolah aja nanti"

Zila mengambil tangan ibu nya untuk bersalim. "zila berangkat ya bu"

"iya-iya zila" jawab ibu dengan senyum manis nya.

"assalamualaikum bu..." pamit zila yang sudah keluar dari pintu rumah nya.

"walaikumsallam, jangan lupa sarapan ya sayang!" ucap ibu yang di balas acungan jempol oleh putri nya.

Pagi ini Zila berangkat seperti biasa, Ia berangkat menggunakan motor scoppy kesayangan nya yang gadis itu beli dari hasil tabungan. Walau di tambah uang ayah nya sedikit.

Sesampai nya di sekolah Bumi Perkasa. Zila langsung memakirkan kendaraan nya di area parkir sekolah, dengan langkah yang gembira. Gadis itu berjalan menuju kelas nya yaitu Duabelas-Ipa.

"hai lia..." sapa Zila terhadap teman sebangku nya dan sekaligus sahabat nya di sekolah ini.

"hai juga zila, btw lo udah ngerjain pr matematika belum?" tanya Lia.

"udah dong.." jawab Zila dengan bangga.

"boleh kali nyontek" ucap lia sembari menaik turunkan alis nya.

"iya boleh lia.."

"terimakasih zila atalla"

"sama-sama"

Zila mengeluarkan buku matematika nya dan memberikan kepada Lia. "nih, lia !"

"makasii ya seng..." Lia mengambil buku tulis pemberian teman nya untuk mencontek.

****

Zila sudah memakirkan motor nya di bagasi rumah nya. Ia berjalan masuk ke dalam bangunan tersebut.

"assalamualaikum" salam Zila tak ada yang menjawab, mungkin ibu nya sedang pergi keluar.

Zila langsung menuju kamar nya yang bernuansa biru langit yang di sertai hiasan sedikit pada dinding nya.

Berselang setelah mengganti seragam dengan baju harian. Gadis itu membuka buku Bahasa Indonesia, karna besuk akan ada ujian Bahasa Indonesia.

Nilai Zila harus tinggi, agar ia tidak mengecewakan orang tua nya atas nilai nya.

Sore pun berganti dengan suasana malam yang gelap. Matahari berganti dengan bulan yang indah di sertai cahaya nya. Zila mempersiapkan diri untuk turun dan ikut makan bersama keluarga nya.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang