luka 1

378 14 2
                                    

Utamakan vote dan komen ya maniez..☺🙌

Sepulang sekolah gadis berambut panjang yang diikat satu itu pergi dengan tokoh terbaik di versi cerita nya tak lain ialah Ajidan Kavian.

Ia pulang bareng saat sekolah telah usai, mereka menikmati udara sore hari dan melihat suasana sore yang cukup indah.

Zila tak berhenti tertawa dengan candaan yang dibuat Idan. Senyum nya bahkan manis dan ini ialah bukan senyum luka.

Idan melihat gadis itu di kaca motor nya. Ukiran senyum manis yang terbentuk di raut wajah nya,senyuman tanpa luka dan sangat manis.

"ternyata ini senyuman asli nya,indah !" Batin idan yang sedari tadi tak henti menatap Zila dari kaca motor nya.

"eh zila,tau ga apa yang garing?" tanya idan yang masih sibuk menyetir motor.

"nggak, emang apaan idan ?"

"hihang hoheng !" lanjut idan dengan kekehan.

"bwuhahaha, hihang hoheng !!" ketawa zila sampa membuat perut nya sakit.

Bahagia memang mudah,cukup tertawa dengan lepas dan dibarengi dengan pikiran yang tenang.

Baru kali ini ia merasa tertawa lepas tanpa beban dipikiran,bersama nya mungkin dirinya bisa sembuh dari trauma masa kecil nya.

Trauma yang berasal dari pukulan dan cacian yang dilontarkan dari orang tua nya. Sekuat ini kah ia sedari kecil.

Zila mengambil nafas dengan tenang dan mengehembuskan nya dengan perlahan. Ia menatap langit di depan nya, indah. Itu kalimat yang Zila lontarkan saat melihat awan.

Idan menengok ke arah gadis di samping nya sembari menyeruput es yang mereka beli sebelum pergi ke taman.

"indah ya?" tanya idan yang menatap zila.

"iya, indah banget" jawab zila tanpa menoleh ke idan.

Awan sore sangat indah,karna ia ditemani dengan senja yang penuh luka.

Ia seperti senja, hadir sementara dalam suasana sore. Muncul dengan kondisi terluka namun indah.

Senja yang selalu membutuhkan malam namun malam lebih mementing kan bulan. Senja yang membutuh kan pagi untuk menemani nya namun pagi lebih memilih menemani matahari untuk bercahaya.

Lalu senja harus ditemani siapa?, senja hanya ditemani hujan yang hanya datang beberapa kali untuk menenangkan senja yang menyimpan beberapa luka

Zila sangat menyukai hujan lalu senja. Hujan yang paham akan isi hati nya dan senja yang mirip dengan dirinya.

dua pasangan menatap indah ke arah langit. Mereka di temani dengan sejuk nya udara di sore hari yang akan berganti malam.

"lihat itu, zila !" tunjuk idan kepada langit tanpa menoleh ke arah gadis di samping nya.

"aku langit dan kamu adalah mega merah nya. Idan akan terus bersama mega merah walau awan hitam menghadang, zila. Aku akan terus jaga kamu seperti langit sore yang menjaga mega merah nya agar terasa lengkap" jelas idan yang langsung menoleh ke arah Zila.

"tapi senja mengajarkan ku bahwa yang indah itu bersifat sementara" ucap zila yang menoleh ke samping.

Idan tersenyum simpul."tapi aku akan mengajarkan mu bahwa aku terus bersama mu dan itu tidak bersifat sementara cantik"

Zila menatap mata nanar milik idan."apa aku masih pantas bahagia idan ?" tanya Zila.

"tentu jawaban nya sangat jelas cantik, kamu berhak bahagia dan kamu pantas mendapatkan sebuah bahagia yang luar biasa" jelas idan yang mengelus surai gadis di hadapan nya.

Zila yang mendengar dialog lelaki di hadapan nya, langsung membuat mata nya berair. Bagaimana tidak?, baru kali ini ia bertemu dengan lelaki yang tak malu mau berkenalan dengan perempuan broken home seperti nya. Bukan nya langkah,sosok lelaki yang menemani perempuan nya untuk sembuh dari suatu trauma?

"jangan nangis zila, nanti cantik nya hilang. Eh, canda ya!, cantik kamu ga bakal ilang kok zila atalla" ucap idan yang mengusap air mata zila yang perlahan menetes membasahi pipi cantik nya.

"tapi aku capek idan, se akan aku disini itu tokoh ilusi dalam cerita happy ending yang sama sekali tidak menemukan jalan untuk bahagia. Yang selalu di tulis untuk kehancuran-"

"Mereka yang selalu bertengkar dan menuntut ku untuk sesempurna mungkin seperti sebuah robot yang bisa diandal kan, pukulan dan cacian yang membuat hati terukir menjadi luka yang sempurna." ungksp zila dari dalam hatinya.

Lelaki itu mendengarkan curahan hati nya yang belum terucap dalam lisan namun sudah di wakilkan dengan air mata.

Idan mengusap air mata yang berada di pipi gadis tersebut. Lelaki itu memeluk tubuh mungil Zila, suara isakan yang perlahan hilang dan nafas yang kembali normal.

"tenangin diri kamu dulu ya cantik" ucap idan yang masih memeluk tubuh gadis itu.

"udah ok?, kamu sejauh ini hebat zila. Maaf ya idan nggak bisa angkat beban kamu, tapi idan disini buat zila atalla. Jangan terlalu dipikirkan nanti panik attack kamu kambuh"

"jangan terlalu pikirin hal yang malah
bikin beban pikiran sama kamu, oke?. Idan yang akan menjadi arah pulang zila, idan yang akan nenangin zila, idan yang akan selalu ada buat zila kapanpun"

Lelaki itu memberikan senyuman kepada zila. Mata gadis itu memerah dan sedikit bengkak akibat terlalu lama menangis.

"k-kalo zila cerita luka zila, apa idan ga risih?" tanya zila yang menatap lelaki di hadapan nya.

"aku beda sama cowo yang kayak gitu,jangan mikirin yang aneh-aneh ya. Kamu mau cerita sepanjang apapun tentang diri kamu teteo bakal aku dengerin" ucap panjang idan.

"ma-makasih udah baik sama zila ya, dan"

"udah kewajiban aku buat jadi support system kamu cantik"

Zila mengambil ponsel nya yang berbunyi karna suara pesan masuk.
Ia tersenyum saat melihat pesan yabg tertera di sana. Idan membuat kerutan di kening nya karna melihat sikap Zila.

Mama

|hey!!

|Bener-bener ya kamu.

|Mau habis sama mama hah?

|Kalo udah pulang sekolah tuh jangan
kelayapan !!

"idan pulang yuk!" celetuk zila denfan senyum nya.

"ayoo...." jawab antusias idan yang menggandeng lengan Zila.

***

Setelah perjalanan yang lumayan, mereka sampai di depan rumah Zila.

"u okay?" tanya idan yang sudah paham dengan raut wajah Zila.

"i'am always okay"

"aku takut kamu di pukul lagi,bkalo iya langsung chat aku ya zila!" ucap idan yang dibalas anggukan oleh Zila dan senyum nya.

Zila memasuki rumah nya dengan mental yang sudah kuat. Ternyata disana sudah ada Linda yang menunggu nya dengan tatapan tajam.

"ini juga salah kamu zil,ayo gpp"



Jangan lupa Vote dan Komen ya!!
Makasihhhh

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang