16

327 11 1
                                    

Ayooo vote dan komen dulu.
Vote gratiss lohh⭐.

08:15

Pagi ini perempuan cantik masih setia pada kasur empuk nya, ia belum terbangun dari mimpi indah nya. Setelah semalam bermain hujan sampai hujan reda saat pukul Duabelas malam.

Zila terbangun dari mimpi nya,ia merasakan badan nya sangat sakit. Suhu badan nya juga cukup panas. Ia turun dari ranjang untuk pergi ke lantai bawah, apa ibu nya ada?.

Ia melihat sekeliling rumah nya, ternyata ibu nya tidak ada. Apa mungkin menemui selingkuhan nya.

Ia kembali ke dalam kamar dan menatap diri di depan kaca yang lumayan besar di meja belajar. Mata bengkak dengan mata panda yang hadir. Rambut pendek nya yang terlihat sedikit kusut, gadis itu menyisir rambut nya dan menguncir rapih.

Ia mengambil jaket dan pergi keluar rumah untuk mencari makan, walau bermodal Dua puluh ribu.

Ia tidak masuk sekolah, bahkan dirinya tidak menitip absen kepada Lia ataupun Idan.

****

Ia menatap kosong ke atas kamar nya, rasa sakit ditubuh nya memang masih terasa begitu perih. Namun tidak apa, luka fisik bisa diobati namun luka mental susah untuk sembuh.

Begitu tenang dan damai kondisi rumah nya, tidak ada ucapan tinggi dan bantingan barang-barang yang tidak berguna.

Hidup nya berantakan tidak ada arah, orang tua tidak jelas. Ayah nya sering nginap dikantor, ibu nya sering menemui selingkuhan nya.

Dirinya seperti didalam satu cerita tanpa judul dan tanpa prolog. Dunia yang belum berpihak kepadanya, rasa sakit yang tak kunjung usai.

"kapan cerita ini usai?" ucap Zila yang berbaring di atas kasur.

"apa cerita ini akan berakhir bahagia atau sedih, atau mungkin salah satu tokoh ada yang pergi dari dunia. Agar tau ending dari cerita yang luka ini?"

Zila mengambil ponsel nya. Sudah banyak notifikasi dari Idan dan Lia, ia belum ingin membalas pesan mereka.

Gadis itu membaca wattpad di ponselnya, ia lebih suka membaca yang sad daripada happy.

"cerita nya mirip kisah hidup gue, tapi beda nya gue hancur sama keluarga. Kalo dia hancur karna teman nya" ucap Zila.

Ia terbangun dari rebahan nya dan mengambil buku biru nya untuk menulis, sudah lama ia tidak menulis kalimat yang mewakili hati nya.

_______________

08 maret

ga semua manusia kuat.
aku seperti tokoh dalan cerita, namun bukan tokoh utama ataupun peran utama dalam revisi cerita, aku hanya lah tokoh yang mendapatkan awal bahagia lalu sedih, bahagia kembali, lalu bersedih kembali. Peran dan watak sabar itulah yang ku dapatkan.

cerita yang kuperan kan cukup sulit dan membuat diri tak sanggup.

aku seperti ilusi dalam cerita yang dibuat penulis.

aku selalu ber angan-angan akan menjadi happy, namun sepertinya penulis menolak dengan kata
"kau sebaiknya seperti ini saja".

______________

****

Pagi ini gadis berambut pendek jalan memasuki area sekolah dengan masker hitam yang menutupi wajah nya. Ia menjadi sorot mata para murid Bumi Perkasa.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang