akhir dari Luka ?

513 12 3
                                    

Haloo maniezzz...

Jangan lupa Vote dan komen ya !

~§~

ada kalanya aku bahagia karena telah mengenalmu dan berbagi cerita denganmu, namun aku akan sedikit egois jika waktu menyuruhnya berhenti mengharapkanmu. karna nyatanya, bersamamu aku jauh lebih dari kata bahagia. Aku senang kehadiran mu yang menjadi arah pulang. apapun ending nya senang kenal dengan mu, tuan.

Senang bisa mengenal mu dengan baik.

Aku, Zila atalla. beruntung bisa memilikimu Ajidan Kavian, sosok yang menjadi rumah namun bukan bangunan melainkan tokoh yang abadi.

I'am so in love with you....

*zila atalla

•••

Lelaki itu sudah sampai pada lembaran terakhir dari tulisan gadis yang masih mencintai hujan dan malam nya.

Mata nya sudah berlinang air mata karna sentuhan per kalimat yang disusun dengan baik dan sempurna.

lelaki itu mengambil pulpen nya dan menulis lembaran paling akhir ceritanya.

I'am proud of you, my queen !♡

------🥀-----

Seorang gadis yang tengah memeluk buku nya yang sudah sempat kekasihnya baca sebelum pergi meninggalkan nya.

"katanya kamu mau nemenin aku terus, katanya aku kehidupan mu-"

"TAPI KENAPA LO YANG PERGII !!" teriak nya dengan air mata.

"hiks...hiks... Lo yang ninggalin gue..." lirih Zila yang masih meraung nangis.

"lo jahat, lo jahat ajidan !. Gue benci lo, tapi bodohnya gue malah sayang banget sama lo" ucap nya.

Ajidan, lelaki itu lebih dulu meninggalkan Zila. Lelaki yang pulang ketempat istirahat nya karena terjadi kecelakaan yang harus merenggut nyawanya.

Zila yang waktu itu mendengar kabar kepergian dari tante nya langsung bergegas ke rumah sakit. Ia menutup mulutnya yang terisak dan menatap wajah pucat kekasih nya dan melihat beberapa luka yang membuat nya meringis.

Dunia nya kala itu se akan langsung hancur dan kembali ruam, ia bingung dan dirinya mulai takut akan kedepan nya tanpa lelaki yang sudah menemani nya selama ini.

Ajidan yang meninggalkan Zila dengan rasa SELESAI dalam menjaga gadis hujan tersebut.

Zila masih menangis ditaman yang biasanya didatangi oleh dirinya dan kekasihnya. Semua ini bagaikan mimpi buruk yang tak kunjung usai dan menemukan ujung nya.

Hujan pun turun tak lama setelah gadis itu kembali menangis dan teriak, ia merasa dunia tidak adil jika kebahagiaan nya terus direngut tanpa se-izin nya.

"ajidan, karakter fiksi yang sempurna untuk menjadi manusia..." ucap nya yang memeluk buku yang mulai basah.

Ia berjalan dengan buku yang didekapan nya, ia terus berjalan untuk sampai kerumah. Perempuan tersebut tidak peduli jika tubunya sudah basah kuyup.

"ka-kamu jahat idan...." lirih nya dengan mengusap air mata nya dengan kasar.

"selamat berkelana semesta ku, janji untuk tetap tersenyum dan menjaga ku ya ?, pergi dan kembalilah saat kau butuh sandaran ku. Aku semesta mu dan engkau dunia ku, Ajidan...
Ajari aku untuk belajar melupakan mu perlahan ya tuan"

Zila tersenyum setelah mengatakan dialog untuk seseorang yang di atas, ia terdiam kala merasakan tubuh nya tidak terkena ribuan air hujan, ia menoleh ke atas ternyata ada sebuah payung yang berada diatas tubuh nya.

Ia menoleh ke arah belakang. "lo siapa ?" tanya nya.

Lelaki itu tersenyum "gue orang !, nih payung buat lo. Kebetulan gue bawa dua"

Zila masih menatap setiap sudut wajah milik lelaki di hadapan nya, lalu mengambil payung yang diberi.

"oh iya, gue Aka, anak baru daerah perumahan ini dan kebetulan kita satu kampus soalnya gue pernah liat lo dikampus !"

"gu-gue zila!"

Aka mengangguk. "gue duluan ya, jangan hujan-hujanan !" 

Zila masih menatap punggung lelaki itu yang perlahan mengecil dan menjauh, ia kembali merintihkan air mata nya dan menatap buku di dekapan nya.

"mirip, aku kira kamu idan" beo nya.

Zila mulai berjalan sembari memegang payung di tangan kanan nya. Ia sesekali menarik nafas dan membuang nya secara perlahan.

"sudah berapa kali aku terjebak dalam pesona dan sempurna nya karakter fiksi ?" Zila mulai menyukai karakter FIKSI dan K-POP, dikala kepergian kekasihnya. Ia rasa jika hal tersebut bisa membuat nya tenang dan bertahan di dunia yang kejam ini.

Ia menyukai karakter Fiksi karena Ajidan juga memasuki kategori Fiksi didalam tulisan dan cerita nya.

"aku terus mencintai mu, ajidan kavian-" ucap nya terjeda.

Zila menarik nafas dengan perlahan "dan selamat istirahat semesta ku, i'am so in love with you..." lanjut nya dengan tutup mata sesaat.

Setiap pertemuan maka ada kala nya perpisahan, bukan ?.
iya!, ini perpisahan amerta kita Ajidan....
perpisahan dengan rasa yang mungkin masih sama.....

Gimana nihh....

Maaf ya maniezz🙂🙏

Makasih ya udah baca sampai part terakhir ini💟

Jaja sayang kalian semuaaa💓

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang