pisah ?

316 11 1
                                    


Kenapa aku harus merasakan ini tuhan?

¦zila atalla

Gadis itu baru saja memasuki rumah megah nya, ia mendengar suara obrolan di ruang tengah. Dirinya melihat Mahesa yang sedang asik berbincang di sambungn telepon.

"iya sayang..." lontaran Mahesa yang keluar.

Setelah obrolan sang ayah usai, gadis itu berjalan menghampiri Mahesa yang masih duduk di sofa.

"ibu kenapa yah?" tanya zila.

Mahesa memutar bola mata dengan malas."yang tadi itu selingkuhan saya, bukan linda !" ucap Mahesa yang membuat Zila membulatkan mata nya.

"se-selingkuhan ayah?" tanya Zila dengan terbata dan dibalas anggukan malas oleh Mahesa.

Zila langsung pergi menuju kamar nya,ia membekam mulut nya agar tidak terdengar suara isakan tangis nya.

Mahesa dan Linda sudah memiliki pasangan tersendiri, apa mereka akan berpisah dan hidup dengan keluarga barunya?.

Pikiran wanita itu sangat berantakan, ia belum siap jika kedua orang tua nya harus berpisah dan meninggalkan dirinya sendiri,dengan keadaan rapuh.

"hiks...hiks...sesakit ini ya alur cerita gue!" ucap Zila dengan kehancuran dan kecewa.

Ia memukul kepala nya sendiri."hancur, hidup gue hancur !!"

Ia mengambil nafas nya dengan pelan. Zila merasakan sesak di dadanya.

Malam pun tiba, keluarga kecil Mahesa sedang makan bersama dengan istri dan anak tunggal nya. Zila merasakan biasa saja didalam lubuk hatinya.

Zila menatap Mahesa yang sibuk memainkan laptop dan Linda yang sibuk pula membuka benda pipih.

Mahesa berdeham."zila..." panggil berat mahesa.

Zila menatap sang ayah."iya"

Linda menaruh ponsel nya dan fokus dengan ucapan sang suami yang akan di lontarkan kepada Zila Atalla.

"ayah sama ibu mau pisah,kamu mau ikut siapa?" ucap Mahesa the point yang membuat gadis itu msmbulatkan mata nya.

"pi-pisah?" tanya gelagap Zila dengan rasa campur aduk dihati nya.

"iya,kamu mau ikut siapa?" tanya linda dengan santai.

Zila menarik nafas nya dengan baik dan perlahan. Ia mengambil keputusan yang sudah menurut nya baik. "zila mau tinggal sendiri!"

Linda dan Mahesa hanya saling menatap, lalu lelaki tua itu menangguk dan menoleh ke arah putri nya.

"boleh, rumah ini buat kamu tinggal. Uang masih berjalan dari ayah !" ucap terakhir Mahesa yang melenggang pergi dari ruang makan.

Linda yang melihat Mahesa pergi pun ikut meninggalkan putrinya, wanita tua itu pergi ke kamar bawah dan suami nya lebih memilih menuju kamar atas. Mereka sudah pisah ranjang karna sering terjadi KDRT.

Zila mengembuskan nafas kasar nya, ia melamun dan memandang bintang yang yang mengihiasi malam. Gadis itu duduk dengan tenang di teras rumah nya.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang