3

92 6 0
                                    

Aku tak tahu sebelumnya kenapa aku harus menuruti perintah istri dari adikku?. Aku hanya merasakan kasihan saat ia menunjukkan wajah penuh penyesalan, saat ia menangis memohon untuk mencari adiknya yang entah kemana ia hilang.

Aku menurutinya, mencarinya selama 2 hari penuh dan tak ada seorangpun yang tahu seperti permintaan adik iparku. Aku, Putra Mahkota menuruti permintaan dari adik iparku sendiri dan menyusahkan diri sendiri. Memang, akunya saja yang terlalu baik dan lembek di hadapan keluarga.

Ia mengetahui kebaikan hatiku dan memanfaatkannya, aku harus memberi pelajaran pada diriku sendiri agar tidak jatuh kedalam buaian wanita manapun termasuk ibu dari adikku yang memaksaku untuk cepat menikah.

Langit berwarna keabu-abuan, tanda hujan akan segera turun. Aku harus cepat mencarinya. Kudengar, adiknya meninggalkan istana dalam keadaan menangis setelah berbicara dengan ibu tirinya. Yang kutahu dari cerita kakaknya, mental adiknya itu sedang kacau, jadi ia takut kalau adiknya melakukan hal yang tidak-tidak. Mengingat juga ia tak muncul 2 hari yang lalu sejak kepergiannya meninggalkan istana.

Tentu, aku tidak bodoh untuk mencarinya seorang diri. Aku menyuruh bawahanku untuk membantu mencarinya, karena mana mungkin di wilayah kerajaan yang luas ini aku mencarinya sendiri. Aku mengendarai kudaku secara perlahan sambil melihat sekeliling, berharap menemukannya di jalan setapak menuju hutan.

Aku mendengar rintihan kecil seorang wanita disertai bunyi sambaran petir yang menggelegar. Aku turun dari kuda, dan berkeliling melewati semak-semak yang tumbuh. Suara rintihannya semakin kencang, dan aku menemukannya.

Gadis lemah dengan balutan seragam militer kerajaan. Seragamnnya sobek, ada beberapa noda darah di sekitar bajunya, kuduga ia terkena ranting-ranting tajam dan melukai tubuhnya. Wajahnya pucat seperti tak ada darah yang mengalir dari sana. Rambut indahnya lepek, ia basah oleh keringat. Bibirnya berwarna ungu dan ada bercak busa keputihan di sekitar bibirnya. Ia terkena racun.

Ia benar, adik dari adik iparku. Mengapa ia bisa begini di jalan menuju hutan seperti ini?. Kulihat batu yang ada di atas kepalanya terdapat darah yang sudah kering. Ia terjatuh dan terbentur.

"Aku menemukanmu" Bisikku hampir tak didengar oleh siapapun. Aku segera menggendongnya dan segera naik keatas kuda. Segera kutarik tali kekang kuda dan sedikit menendangnya. Kuda itu langsung berlari, mengejar waktu dan mengejar cuaca yang semakin buruk.

Jika terlambat, gadis ini pasti akan mati dan perasaan bersalah akan menyelimutiku dalam waktu yang lama karena tak bisa menyelamatkannya.

********

Aku sungguh tak mengerti, kupikir aku sudah mati dan berada di alam baka atau bahkan neraka atau bahkan kupikir aku akan menjadi malaikat maut. Tetapi ternyata salah besar. Aku berada di dunia antah berantah yang benar-benar tak kuketahui, tempat ini masih bumi dan mempunyai 1 matahari dan 1 bulan. Tapi jelas ini bukan dunia tempat aku tinggal.

Sekarang, aku berada di ruang kesehatan asrama sekolah kemiliteran kerajaan. Informasi yang baru kuketahui adalah, bahwa aku seorang anggota militer sejak aku masih berumur 5 tahun dan seorang satu-satunya perempuan yang tinggal di asrama saat ini. Aku tak terbangun selama hampir dua minggu, setelah keracunan, entah disengaja atau tidak aku masih tak mengerti.

Yang jelas, keadaanku saat ini baik-baik saja.

"Biasanya racun yang kuat akan merusak tubuhmu atau membuat tubuhmu lemah atau bahkan kematian. Tapi kau kembali seperti sedia kala, itu hal yang bagus dan agak sedikit aneh" Dokter atau mungkin tabib pria tua di depanku ini seperti sedikit kebingungan akibat hal yang menurutnya ajaib itu terjadi.

Aku pun juga merasa bingung, aneh dan ajaib kenapa tiba-tiba aku berada di sini, di tubuh orang lain, dengan nama berbeda pula. Omong-omong, aku sudah melihat wajahku. Wajahku ya benar wajah yang aku punya saat di dunia yang benar, hanya saja warna rambut dan warna mataku benar-benar berbeda. Ditambah, di dunia ini aku tampak cantik dan terawat tidak seperti di tempat asalku. Benar-benar terlihat seperti gelandangan.

When The Moon Goes DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang