"Sasuke!"
Sakura tersenyum cerah duduk didepan Sasuke, ia meletakan makanan dan minumannya lalu menatap Sasuke yang acuh memainkan ponselnya.
"Tumben tidak melengkingkan suaramu." Sai tersenyum miring mendapati delikan Sakura.
"Ayo makan bersamaku!" Sakura membawa sebuah Udon dengan kuning telur mentah diatasnya, ia makan sedikit demi sedikit karena semalam dan pagi ini ia tak sempat makan, orang tuanya pergi sedangkan para asisten rumah tangganya belum datang.
Sakura yang kesianganpun tak bisa membuat sarapan, malamnya juga ia begitu lelah karena beberapa les yang ia jalanin membuatnya tidur dengan cepat.
Sasuke melirik malas, seluruh gengnya sedang sibuk masing-masing menyisakan geng inti saja. Maka dari itu Sakura berani duduk ditempat mereka biasa berkumpul dikantin saat ini.
Tanpa sadar Sasuke memperhatikan cara makan gadis itu, bukan seperti gadis lainnya yang tampak malu-malu tapi Sakura tak membatasi geraknya saat makan. Gadis itu jelas terlihat sangat lapar, membuatnya mendengus pelan.
Emerald itu terangkat bertatapan langsung dengan Sasuke yang tersentak, "Kau mau?" ia mengangkat sendoknya.
Sasuke memundurkan tubuhnya, "Menjijikan." desisnya begitu saja, dan berikutnya ia kaget sendiri. Kenapa ia melontarkan kata-kata itu?
"Ah......" Sakura tampak kaku mendengar itu, "Ah maaf, aku belum makan malam tadi dan lupa sarapan. Aku terlihat....seperti Babi ya...?" suaranya semakin lama semakin mengecil karena malu.
Tiba-tiba saja Juugo duduk disamping Sakura membawa ramen ukuran jumbo, "Tak ada yang salah saat seseorang sedang makan. Teruskan makananmu, aku juga sangat lapar."
Sakura menatap Juugo yang semangat memakan ramen disampingnya membuat Sakura sedikit tertawa saat Juugo tersedak kuah panas dan pedas ramen itu, sedangkan Sasuke sendiri terdiam menatap mereka berdua didepannya.
Ini baru menjijikan.
Brak!
Baru saja Sakura akan meneruskan makannya, meja itu digebrak dengan keras.
"Apa-apaan gadis ini!" sentak Shion tak tau malu.
Sakura belum menatap kedatangan Shion, ia meletakan sendoknya kedalam mangkuk lalu menghela nafasnya pelan.
"Sasuke itu tak suka padamu! Kenapa kau masih bersikap murahan seperti ini!"
"Mulutmu!" Naruto yang berada dimeja samping hendak maju tapi Juugo berdiri menghalangi Naruto.
Sasuke sendiri mengerutkan dahinya tajam, apa gadis pirang ini gila?
"Sejak kapan urusanku menjadi urusanmu?" Sakura berdiri menatap Shion datar, "Pergi kau. Selera makanku jadi hilang."
Hendak duduk lagi tapi tiba-tiba Shion menarik lengan Sakura kasar sampai gadis itu hampir terjerembab ke samping, reflek Sasuke berdiri hendak menahan Sakura tapi kalah cepat dengan Juugo yang memegangi lengan Sakura yang lain.
"Lebih baik kau tau diri. Apa orang tuamu mengajarkanmu cara menjadi manusia tak punya harga diri?!" sentak Shion sinis.
Mendengar nama orang tuanya dibawa-bawa Sakura tak terima ini, "Kau bilang apa?" ia berdiri menghadap Shion sepenuhnya.
"Kau harus tau diri! Kau seperti ini sudah pasti orang tuamu-"
Dak!
Punggung Shion menghantam pilar kantin saat Sakura mendorongnya dengan keras, "Orang tuaku bukanlah urusanmu."
"Kenapa?! Kau tidak senang?!" Shion mendengus meremehkan, "Benarkan orang tuamu tak becus mengurusmu hingga memiliki anak tak punya harga diri seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
F*ck(ing) LOVE
Teen Fiction(UNPUBLISH‼️) "SASUKE UCHIHA! AKU MENYUKAIMU!" "Menyebalkan." By: NotaBelang_02 All characters belong Masashi Kishimoto🇯🇵