11

1.7K 207 30
                                    

Sasuke mengerutkan alis melihat lantai Empat yang sepertinya lumayan ramai padahal bel masuk sudah berbunyi, akhirnya ia melangkahkan kaki mendekati beberapa kerumunan yang seperti baru saja selesai bubaran.

"Kau mau kemana, Teme?" Naruto agaknya bingung, tumben sekali Sasuke mau menjejaki lantai anak-anak Administrasi.

Juugo pun dibuat bingung begitupun yang lain, tak mau banyak tanya mereka hanya terus mengikuti Sasuke sampai salah satu anggota geng mereka yang memakai sleyer khusus menyapa Sasuke dan yang lain.

"Kenapa ramai begini?" tanya Sasuke pelan pada laki-laki anggotanya yang berasal dari jurusan Administrasi.

Bros namanya bertulis Ray Kimawa, iris birunya menatap Sasuke sedikit bingung dan kaget.

"Ketua tidak tau? Kupikir mereka kembali izin sebelum kesini." ujar Ray.

"Yang jelas, ada apa ini? Siapa yang tidak izin?" tanya Suigetsu tak sabaran.

"Inti Akatsuki." Ray menunjuk kelas Sakura dkk dengan Ibu jarinya, "Mereka baru saja dari kelas Adm Satu."

Sasuke semakin mengerutkan alisnya, "Kenapa mereka bisa disana?" ia tau betul itu kelas gadis berisik yang dulu paling ia hindari.

"Aku tidak tau ketua." jawab Ray yang sama bingungnya, "Tapi mereka keluar bersama salah satu The Lion Girls."

"Siapa?" pertanyaan itu meluncur bersamaan dari mulut Sasuke dan Juugo.

Ray sempat kaget mendengar nada pertanyaan yang tak biasa dari keduanya, "Sakura Haruno."

.

.

.

.

.

.

.

.

Sakura menghela nafasnya perlahan, ia harus tenang sekarang. Di kerubungi inti geng motor yang namanya cukup terkenal karena slalu kalah dengan Muteki membuat dirinya sangat was-was, apa lagi ia terlibat pembullyan dengan adik sang ketua.

Sialan Sasame.

Adik kelasnya itu ternyata adik kandung Yahiko, dan gadis picik itu mengadukan hal-hal diluar nalar pada ketua Akatsuki.

"Apa alasanmu membully adik ku, hah?! Jelas-jelas dia adik kelasmu. Kau berlaga senior disini?!"

Sakura menutup matanya menahan segala sumpah serapahnya, sialan sekali ia di fitnah disini dan menjadi bagian yang sangat disalahkan.

"Kau tanya dulu apa yang dilakukan adikmu padaku." jawab Sakura tetap tenang.

Yahiko berdecak kesal, "Jangan berlagak korban, adik ku yang korban disini! Kau meninju wajahnya juga, kan? Jagoan sekali kau rupanya."

"Apanya yang jagoan? Aku membela diri."

"Membela diri apa, brengsek! Manusia rendahan sepertimu beraninya melukai adikku."

"Adikmu lebih rendah dari segalanya." desis Sakura membalas.

"Apa kau bilang?! ULANGI!"

"ADIK MU LEBIH RENDAH!" bentakan Sakura membuat Yahiko tertegun.

Begitupun inti Akatsuki yang lain, pertama kalinya seorang perempuan berani membentak Yahiko si laki-laki dengan emosionalnya yang tinggi dan makiannya yang menyakitkan.

"Berani sekali kau." Yahiko mencengkram lengan atas Sakura kuat membuat gadis itu meringis karena kekuatan laki-laki tak bisa disetarakan dengan perempuan ketika sedang marah.

F*ck(ing) LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang