14

3.5K 294 70
                                    

Ini sudah beberapa hari berlalu tapi masih ada rasa kesal dihati Sakura, serius ia tak habis pikir kenapa Sasuke bisa setega itu dalam berbicara.

Memangnya ia akan menurut seperti di cerita-cerita fiksi? Dimana ia akan bertahan menyukai lelaki secara sepihak? Lalu si lelaki menyuruhnya bertahan padahal si lelaki ini tidak ada perasaan apapun padanya, hanya saja lelaki ini suka jika gadis itu tergila-gila padanya dan tak mau si gadis pindah ke lain hati.

Dasar. Apa-apaan itu.

Sakura tidak akan seperti itu, ia akan membuat dinding yang tinggi agar Sasuke tak bisa mendekatinya dan mempermainkannya.

Ia berjalan di lorong sekolah yang ramai karena ini jam istirahat ditambah hari ini adalah hari dimana tak ada mata pelajaran, hari ini hanya ada latihan-latihan bagi yang mengikuti ekstrakulikuler atau olahraga seperti basket yang besok akan memulai pertandingannya.

Langkahnya berhenti mendadak saat seorang bertubuh jangkung muncul dari belokan sengaja menghadangnya, Sakura mendelik saat kenal siapa orang ini.

"Sedang apa disini?"

Sakura menghela nafasnya malas, "Harusnya aku yang tanya. Ini bukan sekolahmu."

Sasori mendengus dengan senyuman miring, "Timku akan melawan tim sekolah ini. Kami sedang latihan disini, sekaligus menilai kelemahan tim sekolahmu."

"Percaya diri sekali." ketus Sakura yang bersidekap dada, "Minggir." ia mencoba melewati Sasori tapi lelaki itu terus menghadangnya.

"Mau kemana?" ia menahan lengan atas Sakura yang mencoba lari darinya.

"Bukan urusanmu. Lepas!"

Sakura kaget saat Sasori menarik tubuhnya agar bersandar pada dinding, dan dengan tiba-tiba lelaki itu mendekat sampai tubuh mereka hampir menempel.

Kepala Sasori mendekat hingga wajahnya berada tepat disamping wajah Sakura, "Akan jadi urusanku, ingat?" bisiknya pelan.

Sakura berdecak memukul dada Sasori berharap laki-laki itu menjauh, "Aku tak suka denganmu."

Sasori sedikit menjauh lalu menahan kedua tangan Sakura, "Aku yang suka padamu." wajahnya mendekat membuat Sakura memundurkan kepalanya, "Akan kubuat kau suka padaku."

Saat Sakura mencoba melepaskan pegangan Sasori, matanya menangkap kedatangan Sasuke dari samping. Tubuh Sakura kaku seperti tertangkap sedang berselingkuh padahal mereka tak ada hubungan apapun, ditambah Onyx itu makin mendingin dan gelap melihat jarak dan sentuhan Sasori pada Sakura.

"Apa yang kau lakukan?" suara itu mengalun bagai nada kematian tak mengenakan.

Sasori tersenyum miring, "Menyapanya." tanpa diduga ia mengecup kedua punggung tangan Sakura begitu saja.

Sakura sangat kaget sampai tak bisa berkutik, ia hanya bisa menatap Sasori dengan kedua Emerald yang melebar.

Sasori merasa puas melihat wajah tak biasa pada Sasuke dan wajah kaget Sakura, ia mendengus lalu mengelus kepala Sakura perlahan.

"Sampai bertemu lagi, Cherry." bisik Sasori sebelum berlalu begitu saja dengan santainya.

Sakura menghela nafasnya yang ternyata tertahan sedari tadi, lalu ia menengok menatap Sasuke yang sedari tadi memandanginya.

"Akasuna itu juga?"

"Ha?" Sakura bingung dengan nada pertanyaan tiba-tiba dari Sasuke.

"Selain Juugo, Akasuna Sasori juga?" nada datar tak bersahabat itu terlontar begitu saja.

Sakura berpikir beberapa saat sebelum mengerti maksudnya, setelahnya ia berdiri dengan tegak menatap Sasuke dengan dagu terangkat.

"Kenapa?" tanyanya ketus, "Bukan urusanmu kan."

F*ck(ing) LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang