07

1.3K 172 24
                                    

Hari ini Sakura akan memberanikan diri untuk bicara Empat mata dengan Sasuke, ia akan memperjelas segalanya termasuk perlakuan tak biasa pemuda itu padanya.

Ia menatap sekeliling lapangan indoor basket mendapati pemuda yang ia cari sendirian duduk dipinggir lapangan tengah bermain ponsel, sedikit ragu tapi tetap Sakura paksakan untuk mendekati Sasuke.

"Sasuke." panggil Sakura pelan karena lapangan indoor ini sepi, jika Sakura berteriak seperti biasa maka suaranya akan bergema dan Sasuke pasti akan semakin kesal padanya.

Lelaki itu tak menyahut tapi juga tak melirik, ia terus acuh bermain ponsel.

Sakura menghela nafasnya lalu berdiri disamping Sasuke yang masih terduduk, "Kemarin....." ia bingung harus memulainya dari mana, "Kau... Melihatku ditarik Yahiko kan?"

Sasuke tidak merespon tapi Sakura yakin jari pemuda yang sedang bermain game online itu sempat berhenti kaku.

"Aku dengar dari Juugo..... Yahiko adalah musuh geng motormu. Tapi kenapa kemarin kau......." Sakura menelan ludahnya berat, "Kenapa kau tidak membantuku?"

Sakura terus memperhatikan setiap gerakan kecil yang Sasuke lakukan, bertanda pemuda itu mendengarkan tapi tak mau mambalas.

"Sasuke, aku tak tau kau marah denganku karena apa... Tapi aku minta maaf, mungkin caraku mengejarmu membuatmu muak dan kesal." jelas Sakura lancar lalu mencoba mengatur suaranya, "Aku mohon, tolong jangan seperti ini. Yahiko itu terus menemuiku karena alasan yang tidak aku mengerti-"

Dengusan keras terdengar dari arah Sasuke membuat Sakura tersentak, "Drama apa lagi ini....." gumam Sasuke datar.

Sakura terdiam sedikit mundur saat Sasuke berdiri menjulang dihadapannya, ia menghindari tatapan Sasuke yang begitu dingin menusuk tubuhnya. Jujur, ia takut.

"Jangan bermain drama denganku. Kelakuan busukmu itu tidak akan pernah mempengaruhiku."

Apa katanya?

"Maksudmu apa?" dengan memberanikan diri Sakura menatap Sasuke yang tinggi tubuhnya membuat Sakura harus sedikit menengadahkan kepalanya.

Sasuke tersenyum miring meremehkan, "Kau dibayar berapa oleh Yahiko?" kepalanya merunduk menyetarakan tingginya dengan gadis di depannya, "Jika si brengsek itu menyuruhmu untuk mengejarku lalu menghancurkan Muteki, tujuanmu itu sia-sia."

Sakura menangkap maksud Sasuke sekarang, "Sasuke, aku tidak mengenal-"

"Diam sialan!"

Sakura menutup kedua matanya mendengar suara Sasuke naik beberapa oktaf, tangannya mulai mendingin dan gemetar sudah dirasakannya.

"Kau pikir aku anak kecil? Yang kau bisa kelabuhi sesuka hatimu?" Sasuke mendecih, "Berani kau macam-macam denganku, akan kubuat kau hancur." desisnya sinis lalu melangkah pergi.

"Aku tidak berbohong!" seru Sakura membuat suaranya bergema, "Aku menyukaimu itu sungguhan! Aku tidak mengenal Yahiko, itu juga sungguhan!"

Langkah Sasuke berhenti tapi tidak berbalik, "Eat all your lies."

Tahan Sakura, kau tidak boleh menangis.

"Baik." Sakura menelan ludahnya dengan berat, "Aku akan coba berhenti." Sakura menunduk menatap sepatunya, "Tapi kau harus percaya Sasuke..... Aku tak pernah sekalipun membohongimu."

Sasuke meneruskan langkahnya meninggalkan Sakura sendirian disana, entah kenapa rasanya Sasuke seperti tersentil mendengar suara gemetar Sakura yang ia bisa tebak bahwa gadis itu sedang menahan tangisnya.

Ia tidak boleh goyah dan kalah oleh musuhnya sendiri.

.

.

F*ck(ing) LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang