10

1.5K 180 27
                                    

'Kenapa kau bertanya tentang itu?'

'Lupakan.'

Sasuke menghembuskan nafasnya keras mengingat kejadian kemarin, setelah ia menyadari pertanyaan konyol itu Sasuke pulang begitu saja meninggalkan Sakura yang terdiam kaku di lorong sekolah.

Ada apa dengannya?

Ini seperti bukan dirinya saja.

Saat ini ia tengah di kelasnya yang tampak ribut karena jam kosong, Onyx nya melirik sebagian temannya yang bermain kartu dengan heboh karena uang yang mereka pasang lumayan besar jumlahnya. Lalu sebagian lagi sedang sibuk memainkan game online, sisanya bermain lempar tangkap bola.

"Mau ke kantin?" tanya Suigetsu yang terlihat mengantuk, "Sepertinya aku butuh kopi."

Sasuke tak menyahut tapi ia berdiri dari duduknya, Suigetsu pun mengikuti langkah Sasuke dari belakang.

Di tangga Sasuke sempat melirik ke lantai Empat dimana kelas Administrasi berjajar, ia memicing melihat Juugo berjalan ke arahnya.

"Sedang apa kau dari sana?" tanya Suigetsu menatap Juugo bingung, "Aku baru tau kau mendekati anak Administrasi."

Juugo mendengus kecil, "Sakura menitip susu dan roti saat aku sedang ada dikantin, dia lupa sarapan."

"Waw-waw, apa ini? Aku ketinggalan sesuatu?" salahnya memang karena beberapa hari lalu Suigetsu harus izin tidak bersekolah karena acara keluarga dadakan.

Juugo mengangkat bahunya lalu melirik Sasuke yang sedari tadi menelengkan kepala, "Aku sedang mencoba pendekatan diri."

"Dengan Sakura?" tanya Suigetsu penasaran, "Kau akan sangat beruntung mendapatkan salah satu anggota The Lion Girls, bung!"

Juugo terkekeh kecil, "Pasti." ia melihat Sasuke berjalan lebih dulu meneruskan langkahnya, "Kalian mau kemana?"

"Kantin. Mau ikut?" Suigetsu hendak mengikuti Sasuke tapi menunggu respon dari Juugo terlebih dahulu.

Juugo menggeleng, "Aku baru saja dari sana. Sedikit merokok. Aku akan kembali ke kelas."

Suigetsu mengangguk lalu mengacungkan Ibu jarinya sambil berlalu.

Juugo tersenyum miring, ia merasa bahwa kedekatannya dengan Sakura kini sudah ada peningkatan. Berawal dari chat melalui akun media sosialnya, sampai saat ini Juugo memiliki nomor ponsel Sakura.

Siapa yang tau gadis itu akan menjadi milik siapa kan?

.

.

.

.

.

.

.

.

"Diam Babi!" sentak Tenten kesal karena Ino sedari tadi hanya merengek tak jelas.

"Siku tanganku biru! Kalau Sai lihat lalu tidak suka lagi padaku, bagaimana?" Ino semakin merengek tak jelas tanpa tau malu, padahal saat ini mereka ada dilorong sekolah.

"Ingin kubakar mulutnya itu." desis Sakura kesal karena malu.

Temari berdecak, "Sudah kubilang dia playboy, kenapa masih kau dekati!"

"Karena kalian murahan."

Langkah mereka berhenti, Empat gadis yang tiada habisnya mencari masalah dengan The Lion Girls.

"Siapa? Kalian?" balas Sakura yang kini membuat mimik terkejut dibuat-buat, "Astaga, aku turut berduka."

Shion mendengus dengan senyuman miring, "Lihatlah si gadis murahan yang masih mengharapkan Sasuke. Tidak kah harusnya kau berkaca?"

F*ck(ing) LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang