08

1.7K 199 42
                                    

Ino tengah serius menonton balapan yang terpangpang jelas di layar TV, ponselnya bergetarpun ia tak menyadarinya kalau saja Sai tidak menyenggol lengannya.

"Sakura menelponmu." ucap Sai memberitau saat Ino menatapnya.

Ino melihat ke layar ponselnya lalu mengangkat panggilan dari Sakura, belum menyapa tapi suara Sakura keluar lebih dulu.

'Halo Ino?'

"Jidat? Kau sudah-"

'Ino bisa kau kesini?! Aku diluar.' Ino mengerutkan alisnya mendengar nada suara Sakura yang tak sabaran, 'Lepas!'

Ino reflek berdiri membuat semua orang disana menatapnya, "Sakura?! Ada apa?! Aku kesana!"

Juugo yang sedari tadi memperhatikanpun dengan reflek menahan lengan atas Ino yang akan pergi, "Ada apa?"

"Sepertinya ada yang mengganggu Sakura diluar." jelas Ino yang mengecek saluran telponnya sudah berakhir.

Dengan tiba-tiba sekali Juugo berlari lebih dulu, Temari bangun pergi menyusul Ino yang mengikuti Juugo, tak lama Sai ikut menyusul menitipkan kelangsungan acara balapan pada Shikamaru.

Juugo membuka pintu besi yang mengarah pada luar arena dengan kasar, ia mendapati Sakura yang sedang ditahan ketiga anggota inti Akatsuki.

"Lepas." Juugo mendekat dengan wajah tak bersahabat.

Hidan mundur lalu mengangkat kedua tangannya, "Santai bung. Memang gadis ini anggota Muteki juga?"

"Tak ada urusannya denganmu." balas Juugo sinis, ia berdiri menutupi tubuh Sakura yang kecil.

"Aku tak melihat ada lambang yang mengamankan gadis itu." ujar Kakuzu selaku anggota lain inti dari Akatsuki, yang dimaksud adalah Sakura yang tidak memakai atribut Muteki. Artinya gadis ini bukanlah tanggung jawab atau seorang anggota dari Muteki.

"Kubilang, bukan urusanmu." ketus Juugo.

Sai mendekat mulai menatap mereka tak ramah, "Jika ada kecurangan, kita tidak akan menganggap kemenangan balapan dari pihak kalian."

"Dia kekasih salah satu anggota inti?"

Sakura menatap satu laki-laki yang sedari tadi tak membuka suaranya, tapi jelas Sakura menyadari tatapan intens laki-laki itu padanya.

Itu Akasuna Sasori.

"Kalian datang kesini kan hanya untuk balapan. Jangan mengganggu teman kami." sentak Ino yang mulai kesal.

Sasori maju selangkah lalu sedikit memiringkan kepalanya agar bisa bertemu tatap dengan Sakura, "Selagi tak ada yang mengamankan dirinya, dia bukanlah tanggung jawab siapapun."

"Dia tanggung jawabku." kini semua mata tertuju pada Sasuke yang datang dengan langkah tegasnya, "Tak ada yang boleh menyentuhnya."

Hidan menyeringai, "Kami menang rupanya." ia bisa melihat Yahiko muncul dari belakang Sasuke dengan berjalan santai.

Iris mata Yahiko melirik ke arah Sakura sambil tersenyum miring, "Kesepakatan awal akan tetap berjalan. Aku akan berkunjung ke Tokyo School." ia beralih menatap Sasuke yang kini berdiri disamping Juugo, "Apapun yang kulakukan disana, bukanlah urusan kalian. Ingat itu."

Seluruh anggota Akatsuki pun pergi secara serempak membawa kemenangan pertama mereka, sedangkan Sasuke menatap Sakura sekilas lalu pergi dari sana masuk ke dalam arena.

.

.

.

.

F*ck(ing) LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang