"MOMMY!"
"Ya ampun, ada apa sayang?!" Mebuki keluar dari dapur melihat Sakura yang berlari ditangga.
"Kau lihat ponselku tidak?" Sakura terlihat panik karena ia lupa meletakan ponselnya terakhir kali tadi.
Mebuki menghela nafas dengan kebiasaan anaknya yaitu lupa meletakan barang, "Makan dengan Daddy. Mommy akan cek dikamarmu."
Sakura tersenyum senang, jadi dengan langkah riang ia memasuki ruang makan dan melihat Kizashi sedang memainkan ponselnya sambil minum kopi.
"Padahal lebih tua Daddy, tapi putriku lebih cepat pelupa." celetuk Kizashi tanpa menatap Sakura.
Gadis itu merengut kesal, "MOMMY, DADDY MENGATAIKU!"
Kizashi terkekeh dengan kelakuan Sakura, putrinya slalu mengadu pada Mebuki bila ia membuatnya kesal.
"Masih pagi, jangan bertengkar." Mebuki datang membawa ponsel Sakura, "Lagi-lagi kau membawanya ke kamar mandi. Ponselmu bisa rusak lama-lama nanti."
Sakura tersenyum cerah menerima ponselnya, "Aku tak bisa melewatkan live music boyband kesukaanku, jadi aku membawanya saat buang air besar."
"Astaga, anak siapa ini jorok sekali bicara itu saat mau makan." Kizashi melotot ke arah Sakura yang mencebik.
"Aku kan sedang menjelaskan saja." kemudian ia mulai duduk sambil menatap roti isi buatan Ibunya, Emeraldnya menyendu mengingat dulu ia sering sekali membawakan Sasuke roti isi namun slalu di koreksi.
"Mommy dan Daddy akan pergi ke Milan sore ini. You okey jika kami tinggal lagi?" Mebuki mengelus rambut Sakura yang panjangnya sudah sampai pinggang.
Senyum lembut itu terbit diwajah cantiknya, "Tidak apa-apa. Justru aku khawatir dengan kalian, istirahatlah jika kalian lelah bekerja."
"Tentu, nak. Kau juga harus menjaga makanmu ya. Nanti akan kutitip Bibi Mei agar slalu membuatkanmu makan tepat waktu." jelas Mebuki penuh kasih sayang.
Kizashi meletakan ponselnya lalu menerima piring berisi roti dari istrinya, "Daddy tidak mau menerima telpon dari Tsunade Baa-san lagi mengenaimu, Sakura."
Sakura merengut, "Iya-iya. Dimengerti."
Begitulah kehangatan keluarga Haruno setiap harinya. Tak ada celah bagi awan mendung masuk ke dalam keluarga yang slalu tampak cerah ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lalu bagaimana dengan keluarga ini?
"Aku selesai." garpu itu diletakan perlahan oleh Sasuke, ia berdiri hendak membawa tasnya.
"Duduk."
Suara dingin menyapa telinganya, Onyx itu manatap sang kepala keluarga yang masih menyesap kopinya.
"Aku bilang duduk, Sasuke."
Sasuke kemudian mengikuti perkataan Ayahnya lalu duduk tanpa minat, ia melirik sang Ibu hanya diam saja dan memang begitulah kedua orang tuanya.
Fugaku menatap putra satu-satunya disisi meja makan, "Kasusmu terlalu banyak." ia tak melihat Sasuke membalas tatapannya, "Mau sampai kapan seperti ini?"
"Maksudnya apa?" tanya Sasuke yang tidak mengerti, tapi sebenarnya tak berminat dengan topik ini.
"Berhenti mengikuti geng motor lagi. Fokus sekolah dan pimpin perusahaan."

KAMU SEDANG MEMBACA
F*ck(ing) LOVE
Fiksi Remaja(UNPUBLISH‼️) "SASUKE UCHIHA! AKU MENYUKAIMU!" "Menyebalkan." By: NotaBelang_02 All characters belong Masashi Kishimoto🇯🇵