07. Brownis Pembawa Cinta

441 56 3
                                    

Tok

Tok

Tok

"Misi!!!" Akaashi berkata sambil mundur beberapa langkah tepat setelah mengetuk pagar itu.

Kriett

Tak lama terdengar suara pintu yang terbuka dan langkah kaki yang sangat pelan sedang mendekat kearahnya.

"Iya, bentar. Siapa, ya?" Bokuto bertanya sambil membuka gerbang itu.

Dan tepat ketika ia membuka gerbang, di dapatinya Akaashi yang tengah menatapnya dengan tatapan terkejut dan bingung.

"Loh? Abang-abang bakso yang kemaren?" celetuk Akaashi tanpa sadar.

Sesaat setelahnya dia sadar akan ucapannya namun, bukannya minta maaf. Dia malah kembali berucap.

"Abang ngapain di sini?" herannya.

Bokuto cengengesan sambil menampilkan deretan giginya yang rapih. Meskipun ada yang reges beberapa.

"Oh saya tinggal di sini."

Akaashi sedikit terkejut mendengar itu.

Ckckck ternyata dunia memang sempit, ya.

Buktinya saja Abang-abang bakso yang pake jam tangan rolex kemaren adalah tetangga barunya.

"Oalah.... Adek Kakak-an sama Abang nasgor, ya berarti?"

Bokuto menggeleng. "Enggak, kita cuman temen yang kekurangan dana makanya tinggal di satu rumah yang sama." jelas Bokuto.

"Oh iya kenalin nama saya Bokuto." ucap Bokuto.

Akaashi mengangguk. "Saya Akaashi."

Bokuto mengangguk-anggukkan kepalanya dan membuka gerbang rumahnya lebar-lebar sehingga menampilkan satu gerobak nasgor, es campur, serta bakso.

"Oh iya saya kenalin temen saya juga, ya. Yang jualan es campur ini namanya Oikawa. Yang jualan nasi goreng namanya Kuroo."

Akaashi mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian dia mengingat niat awalnya datang ke sini.

Dia segera menyodorkan sekotak brownis kepada Bokuto. "Oh iya ini dari kita, semoga betah ya tetanggaan sama kita. Ama maaf kalo ganggu, sering berisik soalnya." Akaashi berucap sambil tersenyum manis.

Deg

Inikah yang namanya cinta?

Alay lu Bok.

Tapi beneran. Jantung Bokuto langsung deg degan pas ngeliat Akaashi senyum sambil nyodorin brownis. Meskipun tangannya tetep bergerak buat ngambil alih brownis itu.

Tapi Bokuto harus mengesampingkan masalah jantungnya itu!

Menggali informasi harus di dahulukan!

"Kita?" tanya Bokuto dengan memasang tampang herannya.

Akaashi mengangguk. "Iya, saya gak tinggal sendirian. Sama kedua Kakak saya."

"Yang satu rambutnya sebahu itu namanya Kenma yang satu lagi rambutnya item namanya Iwaizumi."

"Beneran tinggal bertiga ternyata." batin Bokuto.

"Oalah gitu... Ya udah makasih ya brownisnya!" ucap Bokuto sambil tersenyum.

Akaashi menganggukkan kepalanya. "Ya udah saya balik lagi ya, em... Bang Bokuto?" Akaashi berkata sambil meninggalkan Bokuto yang malah tertegun.

EMANG BISA YA NGEDENGER ORANG MANGGIL NAMA SENDIRI BISA SE SENENG INI?!

IntelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang