Pandemi. Seluruh komponen kehidupan terdampak olehnya. Aku pun begitu. Mahasiswi akhir, kala itu aku menjalani semester enam kuliah strata satu. Perantauan yang memilih menetap di asrama kampus, asrama luas berisi puluhan kamar. Saat itu hanya penjaga asrama dan aku serta sedikit temanku yang lain. Hening, aku suka. Tapi penyuka keheningan juga tak ingin kesepian. Situs web berbagi video (baca: Youtube) menjadi peneman sepiku.
Masa lelah usai Kerja Kuliah Nyata, disambut tanggungan tugas akhir. Aku terpuruk, meski orang-orang menganggapnya itu hal lumrah. Aku sendiri. Bukan, bukan ragaku. Sepi sangat menggerogoti bagian diriku yang terdalam. YouTube semakin menjadi teman setia bagiku kala itu. Kasihan. Lalu dirimu, grup bernama Treasure mulai mengisi kekosongan hati.
--***--
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Karunku
Non-FictionHai, ini aku. Aku bukan termasuk orang-orang pertama yang terpikat padamu. Bukan orang yang menemani jatuh bangunmu dari titik nol. Tapi, saat kumulai memilin tali yang mengikatku padamu, aku mulai menggali terus-menerus. Aku menggali kenangan perja...