Aku tak ingin menangis, tapi air mata memaksa terus mengalir. Beberapa hari aku tak dapat membuka sosial media apapun. Aku sakit. Apa maksudnya, Sur? Apakah dari awal memang kautahu dua saudaramu itu memang hengkang pada akhirnya? Aku hancur, Sur. Memang aku yang salah dari awal. Aku terlalu berharap pada hal yang bahkan serupa dengan cinta pertamaku dulu. Mengapa aku tak belajar dari yang terdahulu? Maafkan aku, Sur. Aku berhenti dulu mengiringimu. Tak apa, kan? Hatiku sudah lebam, kau tahu kan? Lalu harta karunku datang dengan kabar terburuk. 2022 memang begitu berat ya untukku? Aku sudah tak tahu lagi bentuk hatiku.
Sang pembuka pintu telah pergi. Meninggalkanku tenggelam dalam kenangan dan angan yang tak akan terwujud. Mashi, Yedam, kalian belum rasakan world tour, kan? Yedam, aku menanti-nanti karya hebatmu. Mashi, aku menanti kau menjadi unggulan di ajang olahraga tahunan. Apa kalian juga memikirkanku dan segenap insan yang menyayangimu?
--***--
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Karunku
Non-FictionHai, ini aku. Aku bukan termasuk orang-orang pertama yang terpikat padamu. Bukan orang yang menemani jatuh bangunmu dari titik nol. Tapi, saat kumulai memilin tali yang mengikatku padamu, aku mulai menggali terus-menerus. Aku menggali kenangan perja...