Dam, aku tak mengerti dengan keadaan ini. Kau bintang terterang di antara bintang-bintang yang ada. Mengapa kau memilih redup saat baru saja kau bercahaya terang? Mengapa?
Aku takut, Dam. Aku ingin kembali menanti kau bersinar. Tapi aku takut lelah penantian berbalas kepahitan, lagi.
--***--
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Karunku
Non-FictionHai, ini aku. Aku bukan termasuk orang-orang pertama yang terpikat padamu. Bukan orang yang menemani jatuh bangunmu dari titik nol. Tapi, saat kumulai memilin tali yang mengikatku padamu, aku mulai menggali terus-menerus. Aku menggali kenangan perja...