Aku selalu terngiang gurat tipis di ujung pipimu saat tersenyum, seperti kumis kucing. Awalnya banyak oknum tak senang kau menjadi sinar yang terpilih. Mereka hanya tidak tahu, kau adalah pejuang keras yang tak umbar jerih payahmu. Tapi, usaha kerasmu sangat membuahkan hasil, Jae. Selamat! Postur tubuh, gerakan dan suaramu terus berkembang. Aku tahu, kau kuat dan bodo amat dengan kritik menjatuhkan dari mereka. Jika sesekali kau lelah karenanya, 11 saudaramu sangat siap menjadi tameng bagimu. Terutama si robot satu itu, sosok yang paling kusuka keberadaannya saat bersamamu. Ah iya, tambah lagi dua adik tengilmu itu.
Jae, kamu hebat dengan kapasitas yang kaumiliki. Kau pantas menjadi bagian dari harta karun milik penggemarmu. Teruslah bertahan dan melangkah bersama 11 saudaramu ya, agar selalu lengkap sinaran berlianku.
--***--
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Karunku
Non-FictionHai, ini aku. Aku bukan termasuk orang-orang pertama yang terpikat padamu. Bukan orang yang menemani jatuh bangunmu dari titik nol. Tapi, saat kumulai memilin tali yang mengikatku padamu, aku mulai menggali terus-menerus. Aku menggali kenangan perja...