Berhari-hari aku terpuruk. Salahku yang terlalu dalam menaruh harap dan angan. Kini semua telah berbeda. Tidak. Tidak akan pernah sama lagi. Kalaupun aku bangkit dan kembali mengiringimu, itu bukan rasa yang sama. Aku masih perlu waktu untuk menemukan kembali rasa yang terberai entah menjadi apa.
Kalian hebat. Terus bersinar dalam keterpurukan hilangnya dua sinaran. Maaf, aku masih tak bisa kembali menatapmu. Seharusnya dari awal aku tak menantinya, ikuti negatif pikiran yang katakan mereka tak benar-benar kembali pada akhirnya.
--***--
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Karunku
Non-FictionHai, ini aku. Aku bukan termasuk orang-orang pertama yang terpikat padamu. Bukan orang yang menemani jatuh bangunmu dari titik nol. Tapi, saat kumulai memilin tali yang mengikatku padamu, aku mulai menggali terus-menerus. Aku menggali kenangan perja...