Sudah menyelesaikan administrasi rumah sakit, namun Suho masih tidak mendatangi ruangan di mana Sooji berada. Hanya menanti diluar, memunggungi pintu masuk. Tangannya bermain dengan nota yang diberikan kasir sambil sesekali mengintip jam yang melingkar di tangan. Tidak sadar kalau Sooji memperhatikan.
Tak ingin menanti lebih lama, Sooji membuka pintu. Mengagetkan Suho yang segera menoleh.
"Apa yang sedang kakak lakukan?" Menyoroti lorong, "Menunggu kak Irene? Dia takkan datang. Kakak lupa, kak Irene dan kak Siwon tidak berada di Seoul.""Eoh." Menjawab asal, retina Suho kembali menelusuri lorong.
"Tunggu apa lagi? Ayo."
"Sehun kenapa belum datang?"
"Ah.. Jadi kakak menunggunya. Aku memberinya tugas. Dia takkan datang. Ayo!"
Mengekori Sooji, Suho melanjutkan,"Kalian bertengkar?"
"Eoh. Memangnya kami pernah akur?"
"Nona, jangan terlalu keras."
"Aku tak ingin membahasnya." Sooji mengoper tas berisi beberapa potong pakaian, diserahkan pada Suho.
.
"Pasang sabuk pengamanmu." Keduanya telah masuk mobil.
Suasana dalam mobil cukup tenang. Asalkan membahas Sehun, Sooji kehilangan mood baik. Sooji sebenarnya tak ingin demikian. Hanya, entah kenapa jadi demikian.
"Pokoknya, jangan membicarakannya lagi dihadapan ku."
"Malu?"
Mendesah, Sooji menunjukkan rasa tak suka lewat lirikan.
"Kalau kakak mengungkit lagi, aku akan turun."
Suho mengangkat tangan, tanda menyerah.Kendaraannya kini bergerak meninggalkan pelataran parkir. Sesekali menoleh pada gadis yang duduk disebelah.
"Jangan melihatku. Perhatikan saja jalan!""Baik, nona besar. Sifatmu sama saja dengan kakakmu."
"Begitukah?"
"Bangga?"
Sooji mengangguk.
"Tentu. Ini membuktikan kami memang bersaudara."Keduanya terkekeh serempak.
.
"Kenapa kemari? Harusnya kakak mengantarku ke Bae Beauty."
Sooji menyadari Suho tidak mengambil jalur semestinya. Pria itu berbelok menuju kediamannya.
"Ada yang ingin kuberikan padamu dan ibu."
"Apa? Kimchi lagi?" Gelengan kepala Sooji lakukan. Pria ini sama seperti Sunghee. Senang berburu kimchi lezat.
"Tidakkah menurut kakak, kakak dan ibu aneh? Semua kimchi sama saja. Bubuk cabe, cuka, gula, sawi putih. Tak ada bedanya." Sooji berbicara soal cara pengolahan kimchi.
"Kau saja yang tidak paham. Tunggu disini! Aku akan segera kembali."
"Eoh."
Setelah mobil terparkir didepan pelataran parkir apartemen, Suho keluar. Sedangkan Sooji sedikit merasa bosan hingga memeriksa laci mobil.
Beberapa saat menunggu, tak juga melihat batang hidung Suho, Sooji keluar dari mobil. Rencananya akan pulang sendiri.
Hanya beberapa derap langkah, Sooji melihat kedatangan Hyun-soo. Pria itu baru pulang berbelanja. Tangan kiri, kanan bahkan ketiaknya mengapit belanjaan. Berlari kecil, Sooji menghampiri.
"Apa yang sedang kau lakukan? Memberi sebanyak ini? Sini, biar ku bantu."
"Tak usah." Keduanya sedikit bermain tarik menarik, menyebabkan plastik koyak dan buah-buah jeruk berhamburan.