✎.19.

475 68 5
                                    

"Kau...Tak seharusnya kau di sini....apa mau mu ?"

🦪🦪🦪

Aku pun bersujud, Menempelkan kedua telapak tanganku , dan memposisikan nya di atas kepala ku .

"Aku disini untuk membawa Neteyam , Jangan bawa dia , jangan bawa orang yang ku sayangi. Aku rela menggantikan nya , kumohon jangan bawa dia...kumohon..." Ucap ku sambil terisak , hening , Tak ada jawaban apapun .

"Kau yakin akan mengganti kan posisinya?" Aku pun bangun dari sujud ku dan mengangguk mantap .

"Tentu , Aku yakin akan hal itu. Kenapa? Padahal kau harus mengirimkan nya pada ku , namun kau berniat mengambil nya lagi ?"

"Baiklah , kembalilah dan buka matamu" Perintah nya , warna putih di sekeliling ku mulai luntur berganti kan dengan warna hitam. Aku pun mulai membuka mataku ketika terdengar suara di sekitar ku .

Ku buka mata ku dan yang kulihat adalah , Neteyam...dia masih saja berbaring dengan tatapan kosongnya. Seluruh keluarga Sully menatap ku dengan tatapan berharap, Aku menunduk , lalu Menggenggam tangan Neteyam. Harusnya dia sudah baik baik saja kan? Harusnya dia sudah bangun...

"Argh..." erangan kecil keluar dari bibir seseorang, Tangan Neteyam mulai bergerak. Aku menatap ke arahnya, dan bener saja dia terbangun . Dia bangun! Neteyam mulai terbatuk , seluruh keluarganya mengerubungi nya dan tampak gembira, apa lagi Lo'ak.

luka tembak di dadanya mulai hilang , lenyap entah kemana . Dia mulai terduduk di bantu oleh Neytiri dan Jake , Jake di belakang Neteyam untuk menopang tubuhnya .

"putraku ! Oh putraku....Neteyam..." Ucap Neytiri mengelus rambut putranya lalu memeluknya . Neteyam tampak senang , Neytiri menoleh ke arah ku dan langsung memeluk ku .

"Thank you...Thank you...thank you for saving my son..."Ucap Neytiri dengan suara seraknya , Aku hanya tersenyum, Neteyam menatap ke arah Ku setelah Neytiri melepaskan pelukannya.

"Kau hidup..." ucap ku pelan , lalu beranjak memeluknya dan menangis .

"Untunglah kau tidak mati , kalau kau mati aku bagaimana? jangan tinggalkan aku Neteyam...." Ucap ku dengan suara serak , Neteyam mengelus elus rambut ku dan mulai menirukan air matanya .

Aku berhenti menangis, melepaskan pelukan ku dan mulai menyentuh dadaku yang terasa perih .Rasanya sakit , terasa seperti sebuah besi panas berada di dalam dadaku . Aku mulai merintih kesakitan , Neteyam dan yang lain tampak panik . Aku mulai terbatuk , dan mengeluarkan darah dari mulut ku . Tiba tiba pandangan ku kabur lalu menghitam .

Aku tak tahu berada di mana , Ini seperti di desa , namun tak ada orang di sana , hanya aku sendiri . Aku berada di sana hari berganti Minggu , Minggu berganti bulan . Sekitar satu bulan aku berada di sana , aku tak merasakan lapar atau haus . Aku terus merasa bosan , kegiatan ku hanyalah berenang ,berenang, berenang, seminggu yang lalu aku mendapatkan pemikiran bahwa aku berada di surga milik eywa , Namun ini seperti Awat'lu.

Hari ini seperti bias aku akan berenang , Aku berjalan di sisi pantai , mengingat ingat kenangan ku dulu . Bayangan dari aku kecil , remaja , hingga saat aku bertemu dengan Neteyam. Sosok biru itu membuat ku rindu . Aku duduk bersandar di sebuah pohon palem , lalu menutup mataku .

Dalam benak ku aku mengingat ingat Neteyam , Aku mengingat ingat tawanya, Rambutnya, Dan suaranya . Aku merasakan pergerakan di hadapan ku , membuat ku membuka mata . Di hadapan ku berdiri lah sosok biru yang membuat mataku melebar .

🦪🦪🦪
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «

 

𝘈𝘭𝘭 𝘮𝘺 𝘩𝘦𝘢𝘳𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang