✎.10.

527 78 0
                                    

"Aku pergi dulu , Selamat malam " Ucapku lalu pergi begitu saja meninggalkan Neteyam yang  masih terpaku di belakang ku .

🦪🦪🦪

Suara helikopter terdengar mendekati desa, Akh seperti semua orang selain keluarga Sully. Kami belum pernah melihat Alat seperti itu. Aku tidak tahu harus bagaimana dengan kedatangan orang-orang langit itu ,  Sejujurnya aku belum mempercayai para manusia langit itu .

Para manusia langit memeriksa kiri dengan alat alat canggih milik mereka . Aku menonton apa entah apa yang mereka lakukan kepada kiri . Sesaat Ao'nung tiba tiba menepuk pundak ku , membuat ku menoleh .

"Ada apa Ao'nung?" Tanya ku

"Ibu memanggil mu " Aku segera pergi ke Marui ku , Disana ibu terlihat seperti membawa alat alat pengobatan nya .

"Apa yang ibu lakukan ?" Tanya ku , Ibu menatap ku sebentar lalu kembali menata barang bawaannya.

"Aku akan mengobati anak perempuan Sully , Bagaimana bisa dia membiarkan anak nya seperti itu . para manusia langit itu tidak berguna" Ucap ibu , Dia menyerahkan barang barangnya untuk aku bawakan . Kami berjalan ke arah marui milik keluarga Sully , Aku memberikan barang barang ibu .

"Kurasa aku sudah tidak di butuhkan disini" Ucap Ronal menatap semua alat alat modern itu . Ibu beranjak pergi namun Neytiri mencekal lengannya .

"you are Tsahik" ucap Neytiri sedikit berbisik namun penuh penekanan.

"Singkirkan semua ini " Perintah ibu

"Out, you have done nothing" Teriak Neytiri ke arah mereka . Ibu mendekat ke arah Kiri , sedangkan aku lebih memilih untuk menghampiri Lo'ak, Neteyam dan Ao'nung. Neteyam tampak gelisah berbeda dengan Ao'nung yang tampak sangat santai.

"Dia akan membaik , ibuku adalah tsahik yang hebat " Ucapku , Dia menatap ku lalu mengangguk . Di sudut mataku aku dapat melihat kalau Ao'nung dan Lo'ak merotasikan matanya .

kami diam hingga mendengar bahwa kiri telah tersadar , Disana ibu terlihat kelelahan. Neytiri tampak sangat emosional, dia memeluk tangan kiri dengan sedikit tangis haru. Sedangkan kiri mulai menangis .

"oh...kiri, Kiri my sweet child" Ucap Neytiri. Aku tersenyum melihatnya , aku melirik ke arah Neteyam dia tampak sangat lega .

•••

Suara terompet menggema ke seluruh desa, menandakan kedatangan para tulkun. Saat itu aku tengah bersama dengan Tsireya memperbaiki jaring (?) yang tampak sobek , Saat suara itu terdengar di telinga kami , Kami menoleh, saling menatap Dengan kilatan  kegembiraan yang terlihat di mata kami .

"Kumpulkan Para warga" kata Ku dengan nada yang gembira , Aku sudah lama menunggu , begitu juga oleh semua orang karena hari saudara dan saudari spritual mereka akan pulang ke rumah.

"Aku merindukan A'lani" Gumam ku . Semua warga berbondong-bondong untuk menemui saudara saudari spiritual mereka . Begitu juga aku , Saat tengah memberi tahu para warga Neteyam menghentikan ku .

"nini , Ada apa ? Apa yang terjadi ?" Tanyanya kebingungan melihat para warga yang tampak gembira .

"Para tulkun kembali , Ayo aku akan memperkenalkan mu pada saudari ku" tanpa basa-basi aku langsung mencekal pergelangan tangan Neteyam dan mengajaknya mengendarai iluku.

"semuanya , saudara saudari kita telah kembali" Teriak Tsireya . Di kejauhan kulihat para tulkun berenang ke arah desa. Para warga mulai berenang ke arah saudara saudari mereka begitu pula dengan ku .

"Disana , itu adalah saudariku... A'lani" Ucap ku , menunjuk ke salah satu tulkun .

"Dia cantik " Puji Neteyam , Dia tertawa bahagia begitupun aku . Kami menyelam , dan berenang menghampiri saudari ku .Aku memberikan gestur salam ke arah saudari spiritual ku .

'lama sekali...' Ucapku dalam bahasa isyarat , aku lalu memegang sirip kanannya .

'Kau tau , aku bertemu dengan seorang bocah lelaki . dia dari hutan , Dia seusia ku . Namanya Neteyam" Ucap ku , Aku melirik ke arah Neteyam dan tersenyum ke arahnya . A'lani melirik ke arah Neteyam, Neteyam memberikan gestur salam kr A'lani.

'ini Neteyam putra sulung keluarga Sully' ucapku memperkenalkan Neteyam.

'Senang bertemu dengan mu' Sapa A'lani, Aku melihat interaksi mereka berdua dengan senyum yang menghiasi bibir ku.

'A'lani , Ayo kita berenang bersama" ajak ku , Lalu menoleh ke arah Neteyam. Tangan kiriku memegang sirip kanan A'lani lalu mengajak neteyam untuk bergabung .

Neteyam ikut memegang sirip A'lani dengan tangan kanannya . Saat mulai melaju kami mulai berpegangan dengan kedua tangan kami . kami bersenang-senang saat itu , Beberapa kali aku dan Neteyam saling menatap , tertawa bersama .

🦪🦪🦪
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

» [𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦] «

 

𝘈𝘭𝘭 𝘮𝘺 𝘩𝘦𝘢𝘳𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang