Apa itu kehidupan damai?

348 52 2
                                    

"Astaga cuaca hari ini panas sekali, Neteyam apa yang kau lakukan?" tanya ku ketika memasuki Marui ku.

"oh sayang , aku sedang memisahkan duri ikan ini untuk sayangku yang kedua" Neteyam tersenyum manis ke arah ku, ketika aku berjalan menghampiri mereka. Namun perhatiannya  berubah ketika putrinya menarik lengan Neteyam.

"oh maafkan ayah sayang" ucap Neteyam yang langsung melanjutkan kegiatannya memisahkan duri dari ikan yang sudah ku masak tadi pagi. Putriku menatapku dengan tatapan yang sinis membuatku ikut membalas tatapannya .

"Ada apa dengan tatapan mu?" Tanya ku ketus , Al'lena kecil memutuskan kontak matanya denganku dan lebih memilih memperhatikan ayahnya.

" Tidak ada, lagipula ibu harusnya bisa melihat apa yang ayah lakukan , Ayah sedang memisahkan duri ikan untukku. Ayah, untuk siapa kau memisahkan duri ini?"

"Aku memisahkan nya untuk mu, sayang." jawab Neteyam, sedangkan Al'lena menatapku dengan tatapan puas.

"Aku juga ingin satu~" ucapku dengan nada manja , Neteyam menatap ku shock.

"TIDAK! MINTA LAH AYAH MU MELAKUKAN ITU , DIA AYAH KU BUKAN AYAH MU." meskipun sangat pelan namun aku bisa mendengar Neteyam menghela nafas.

"Tapi Ayah mu adalah suami ku!"

"DIA AYAH KU!"

"SUAMIKU!"

"AYAHKU!!"

"SUAMIKU!!"

"AYAHKU!!"

"SUAMIKU!!"

"AYAHKU!!"

"SUAMIKU!!"

Yah...begitulah kehidupan sehari-hari Neteyam yang diperebutkan oleh dua wanita cantik kesayangannya

𝘈𝘭𝘭 𝘮𝘺 𝘩𝘦𝘢𝘳𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang