𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟔 : 𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧𝐧𝐚 𝐂𝐚𝐥𝐥𝐢𝐨𝐩𝐞

95 26 11
                                    

"Anda tidak berniat hanya duduk dan mengangkat cangkir tehnya kan, Nona?"

Suara khas itu menarik perhatiannya. Lareina mengedipkan matanya, tersadar dari lamunannya sembari menurunkan cangkir di tangannya ke atas meja. Cuaca yang cerah, membuatnya menikmati waktu di bawah paviliun teduh sembari menikmati teh. Gaunnya lebih tipis dari sebelumnya karena suhu sudah mulai menghangat. Suasana jauh lebih baik semenjak perang berakhir.

"Aku hanya memikirkan sesuatu." Lareina menjawabnya sembari membalik halaman buku di depannya, setelah dia meletakkan cangkir tehnya.

Sementara itu, Aria yang berdiri di sampingnya, baru saja menyajikan cookies tersenyum diam-diam. "Suasana hati Anda baik akhir-akhir ini." Dia menyebutkan. Matanya menyipit karena ingin menggoda majikannya.

Lareina meliriknya. "Begitukah?" Seolah tidak menyadarinya, Lareina mempertanyakan pertanyaan itu sendiri. "Aku rasa karena ada banyak hal baik akhir-akhir ini." Perempuan bangsawan itu bergumam, menyimpulkan jawabannya sendiri.

"Saya pikir juga begitu." Aria menyetujuinya. "Rumor baik terdengar di sepanjang jalan tentang Nona dan Tuan Duke. Apakah ini kabar baik bahwa sebuah pernikahan akan dilaksanakan?"

Ketika Lareina mengangkat cangkir kembali, ingin menyeruput isinya lagi, dia tersedak saat mendengar Aria mengatakannya dengan begitu gamblang. Wajahnya memerah padam. Kepalanya kemudian dengan lancar mengarahkan ingatannya untuk memutar rekaman dansa di malam perayaan kemenangan perang hari itu di balkon istana. Perasaannya kemudian berdesir ketika tatapan dan genggaman lembut itu masih terasa di penghujung dansa mereka. Dia tidak begitu tau Cadfael akan melamarnya dengan cara yang... aneh.

"B-begitukah? Itu kabar baik.." Lareina mengatakannya sembari menyeka bibirnya menggunakan sapu tangan. Dia mengarahkan tatapannya ke arah lain, kemudian berdehem. "Ngomong-ngomong, bagaimana dengan kabar surat yang aku minta kirim terakhir kali?"

Ekspresi Aria—yang mulanya tersenyum lebar, lantas menyurut. Dia merogoh kantung di dalam dress pelayan yang dia kenakan, mengeluarkan sebuah surat dengan segel keluarga Calliope di atasnya. "Saya baru menerimanya hari ini." Gadis itu menyerahkannya pada Lareina.

"Sudah empat hari. Setidaknya dia tidak mengabaikan suratku ya." Ujarnya sembari mengambil pisau makan di sisinya. Tangan itu dengan cekatan mencongkel segel dan kemudian mengeluarkan isinya.

Mata biru itu bergerak perlahan, membaca kata demi kata di setiap barisnya. Isinya tidak terlalu panjang, dan Lareina yakin Ravenna mengalami banyak sekali konflik batin ketika dia berpikir apa yang harus dia tulis untuk surat balasan. Siapa yang akan mengira tunangan dari figur yang sedang dirumorkan akan turun tangan seperti ini? Perempuan yang tidak pernah menginjakkan kaki sangat lama di pergaulan atas adalah orang yang ditinggalkan. Setidaknya, itu adalah reputasi Lareina selama dia berstatus sebagai tunangan Cadfael.

"Aria." Lareina memanggil nama itu dengan gurat tegas. Tangannya melipat kertas kecoklatan itu untuk memasukkannya ke dalam amplop yang terbuka. "Siapkan kereta. Kita akan pergi ke kediaman Viscount Calliope sekarang." Perempuan itu berdiri, mengangkat gaunnya untuk berjalan.

"S-sekarang?" Aria mengikuti di belakangnya. Tampak tergesa-gesa menyamakan langkahnya dengan langkah Lareina yang cepat.

"Tentu saja." Lareina berhenti. Mata birunya melirik ke balik pundaknya, ada senyum tipis anggun yang biasa dia gunakan sebagai formalitas ketika dia menghadiri acara-acara resmi. "Kita tidak punya waktu untuk menangkap ekor sebuah rumor kan?"

***

Ketika suara tapakan kaki kuda yang menarik sebuah gerbong kereta mewah itu berhenti, lantas beberapa pelayan dengan seragam resmi berdiri bak membuka jalan di setiap sisi pintu masuk kediaman Viscount Calliope. Pria paruh baya dengan setelan kecoklatan dan seorang wanita dengan gaun anggun dan rambut disanggul berdiri di depan pintu masuknya. Keduanya tampak gugup, alis mereka berkerut dan jemari-jemari terasa kaku.

Demetria : Sail Into You [Chenle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang